Melalui langkah-langkah pemberdayaan tersebut, DLH berharap volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat terus berkurang. Selain itu, masyarakat juga diharapkan mampu melihat nilai ekonomi dan sosial dari pengelolaan sampah yang baik.
Dalam kesempatan itu, Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono ST MSi menyerahkan piagam penghargaan dan cenderamata kepada sejumlah penggerak bank sampah berprestasi atas kinerja mereka dalam pengelolaan dan pelaporan data pengumpulan sampah sepanjang tahun 2025.
Di tempat yang sama, Kepala Departemen Produk Gade dan Lahan Pegadaian Area Cirebon, Cecep Solehudin, menegaskan bahwa Pegadaian tidak hanya bergerak di bidang bisnis, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan.
“Melalui program CSR, kami membentuk komunitas bernama Posepsi yang beranggotakan bank sampah binaan Pegadaian. Tujuannya agar pengelolaan sampah dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekaligus mengurangi beban TPA,” katanya.
BACA JUGA:Fitur Bank Sampah pada Aplikasi Sapawarga Dukung Pengelolaan Sampah di Jawa Barat
Pegadaian, lanjutnya, menjalankan program konversi tabungan sampah menjadi tabungan emas. Dengan demikian, hasil pengumpulan sampah dapat diinvestasikan dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
“Program ini juga disertai edukasi kepada masyarakat, terutama dari September hingga November tahun ini. Hasilnya, jumlah nasabah bank sampah binaan kami terus meningkat,” pungkasnya. (sam)