Hari Ini 24.958 Siswa SMP UN

Senin 25-04-2011,06:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SUMBER - Hari ini, Senin (25/4) para siswa SMP/MTs akan mengikuti Ujian Nasional (UN). UN tahun ajaran 2011 ini akan digelar di 130 sekolah dari 163 sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon. Ada 33 sekolah yang tidak bisa menggelar UN sehingga bergabung dengan sekolah lain. Adapun jumlah siswa yang mengikuti UN sebanyak 25.424 siswa dengan perincian tingkat SMP sebanyak 24.958 siswa dan MTs sebanyak 8.466 siswa. Soal-soal UN sudah datang dari Bogor pada Sabtu (23/4) sekitar pukul 08.00 ke Disdik. Pagi harinya, Minggu (24/4) soal tersebut langsung dikirim ke masing-masing sub rayon yang ada di Kabupaten Cirebon. Dari mulai soal datang hingga dilakukan pengepakan semua dijaga ketat aparat kepolisian. Dalam pendistibusian ini ternyata ditemukan kekurangan soal, baik untuk SMP maupun MTs. Soal UN yang kurang sebanyak 19 amplop besar dan satu amplop kecil. Termasuk LJK UN kurang tujuh amplop besar dan dua amplop kecil. “Kekurangan ini langsung dilaporkan ke provinsi dan diminta untuk segera ada penambahan agar tidak mengganggu pelaksanaan UN,” tegas Kadisdik Drs H Kusnadi Muamarto MM kepada Radar, kemarin (24/4). Ditambahkan Kusnadi, soal UN ini langsung dikirim ke masing-masing sub rayon. Untuk tingkat SMP ada delapan sub rayon yakni SMPN 1 Babakan, SMPN 2 Ciledug, SMPN 1 Asjap, SMPN 1 Talun, SMPN 1 Gunungjati, SMPN 1 Plumbon, SMPN 1 Palimanan dan SMPN 1 Arjawinangun. Menurut kadisdik, ada perbedaan yang mencolok dalam penyelanggaraan UN tahun ini, terutama dalam hal soal ujian. Sebelumnya soal ujian hanya dua paket soal, maka sekarang minimal ada lima paket soal. “Dalam satu ruang ujian yang diisi 20 peserta ada lima pekat soal. Artinya, masing-masing peserta soalnya berbeda-beda,” terangnya. Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada para peserta lebih jeli dan hati-hati lagi. Termasuk untuk pengawas dan panitia lokal untuk memberitahu kepada peserta agar berhati-hati dalam menulis nomor peserta dan kode paket soal dan lembar jawaban komputer (LJK). Ia pun menegaskan, dalam UN ini berdasarkan Prosedur Operasional Standar (POS), siapa pun tidak boleh masuk ruangan, termasuk bupati. Jadi, bupati hanya bisa memonitoring dari luar. Kabid Prasekdiksar Drs H Atohillah Mpd menambahkan, sekarang tidak ada tim pemantau independen (TPI), tetapi yang ada pengawas. Pengawas ini diambil dari perguruan tinggi yang ditunjuk UPI. “Kalau kita kebetulan yang jadi pengawas dari UMC. Pengawas ini hanya memantau dan tidak boleh masuk dalam ruangan. Yang diperbolehkan masuk ruangan hanya pengawas ruangan yang berjumlah dua orang,” imbuhnya. Untuk kelulusan, kata dia nilai rata-rata minimal 5,5 termasuk nilai akhir mata pelajaran minimal 4. Sekarang ada keterlibatan sekolah karena ketentuanya 40 persen nilai dari sekolah dan 60 persen nilai UN. “Mata pelajaran yang diujikan adalah bahsa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika dan IPA. Hasil UN akan diumumkan 4 Juni mendatang,” terangnya didampingi Kasi Kurikulum Novi kepada Radar, kemarin. (ras)

Tags :
Kategori :

Terkait