Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozi, menuturkan, peringatan HSN tahun ini mengusung tema Bersama Santri, Cirebon Hebat Membangun Negeri.
BACA JUGA:Wapres Gibran Dapat Surat dari Siswa Sekolah Rakyat di Cirebon, Begini Isinya
BACA JUGA:Babinsa Sunyaragi Hadiri Rapat Koordinasi Pelaksanaan Usulan DTSEN Tahun 2025
Ia menjelaskan, pemilihan Terminal Weru yang berdekatan dengan Sentra Batik Trusmi sebagai lokasi utama bukan tanpa alasan.
Selain strategis, kawasan tersebut juga menjadi ikon ekonomi kreatif Cirebon.
“Kami ingin HSN bukan hanya menjadi kegiatan keagamaan, tetapi juga memiliki dampak ekonomi dan promosi daerah. Batik Trusmi adalah kebanggaan Cirebon, dan kami ingin pengunjung dari berbagai daerah mengenalnya lebih dekat," ujar Kang Aziz, sapaan akrabnya.
Menurutnya, momentum HSN juga menjadi ajang konsolidasi seluruh santri se-Kabupaten Cirebon, sekaligus menegaskan peran penting santri dalam pembangunan bangsa.
“Santri adalah garda moral bangsa. Mereka tak hanya menjaga nilai-nilai agama, tapi juga ikut membangun masyarakat yang beradab dan sejahtera," tegasnya.
Di tempat yang sama, Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani menilai peringatan HSN tahun ini memiliki makna yang lebih mendalam.
Ia menyinggung berbagai ujian yang menimpa dunia pesantren belakangan ini, mulai dari musibah di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo hingga tayangan televisi yang menyudutkan kiai dan pesantren.
“Peristiwa itu memang menyakitkan, tapi juga menjadi cambuk semangat bagi kami. Justru dari situ tampak bahwa eksistensi pesantren sangat dibutuhkan bangsa," ujarnya.
Kiai Wawan menegaskan bahwa para kiai, santri, dan pesantren tidak akan gentar menghadapi ujian apa pun.
Sebaliknya, mereka akan terus memperkuat peran strategisnya dalam menjaga moral, keilmuan, dan persatuan umat.
“Kami tidak akan mundur. Fitnah tidak akan melemahkan, justru memperkuat semangat santri untuk terus berkhidmat kepada agama, bangsa, dan negara," pungkasnya.