UN Hanya Diawasi 2 Anggota Polisi

Selasa 26-04-2011,06:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

GEBANG - Pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional (UN) di SMP NU Gebang, kemarin (25/4) terlihat lancar. Sebanyak 58 peserta UN yang terdiri dari 19 laki-laki dan 39 perempuan dengan tertib mengikuti tahapan demi tahapan pelaksanaan UN. Kepada Radar, Kepala SMP NU Gebang, Muhasan SAg MPdI mengatakan secara umum pelaksanaan UN perdana kali ini belum menemukan permasalahan yang berarti, meskipun ada lima paket soal yang dibagikan kepada peserta UN. “Awalnya ada sedikit kebingungan terkait pembagian soal ini, tapi karena kami sebelum pelaksanaan UN telah mengikuti berbagai sosialisasi dan pelatihan, maka pada saat pelaksanaannya kami tidak terlalu kesulitan,” paparnya. Dikatakan, dengan sistem UN yang relatif berbeda dengan tahun kemarin, pihaknya tetap optimis jika siswa didik SMP NU Gebang akan lulus dalam pelaksanaan UN ini. “Latihan soal bagi para siswa terus kita genjot, kemudian dua hari sebelum UN kami juga melaksanakan istighotsah,” katanya. Terkait tim independen, pada pelaksanaan UN hari pertama ini Muhasan mengatakan belum bisa hadir untuk memantau pelaksanaan UN. Hal ini terbukti, tim pengawas hanya dua orang petugas kepolisian. “Prediksi saya mungkin tim independen hanya ditugaskan ke sekolah-sekolah besar saja, mudah-mudahan pada hari kedua tim independen bisa turut hadir,” pungkasnya. SOAL UN KURANG Sementara itu, hari pertama pelaksanaan UN di SMPN 2 Plered, kemarin (25/4) kekurangan paket soal utama yakni untuk kode P54 kurang 4 eksemplar. Pihak panitia pokja pun akhirnya bertindak realistis dengan memanfaatkan soal cadangan yang berkode P91. Namun, secara umum sebanyak 325 peserta bisa memulai mengerjakan UN tepat waktu. Saat dikonfrmasi Radar, kemarin (25/4), Kepala SMPN 2 Plered Dra Hj Masrifah Masrukhy MPd mengatakan kekurangan soal tersebut baru diketahui setelah pengawas membagikan soal di kelas. Setelah semua dibagikan, ternyata ada ruangan yang kekurangan soal untuk paket P54 sebanyak 4 eksemplar. Masing-masing ruangan sendiri diberi satu soal cadangan. Sehingga pihaknya memutuskan untuk menggunakan 4 soal cadangan yang diambil dari empat ruangan untuk menggantikan soal paket P54 yang tidak ada. “Sesuai dengan petunjuk kadisdik, soal cadangan bisa digunakan selagi ada permasalahan kekurangan soal utama. Dengan langsung memberikan soal cadangan kepada siswa, tidak ada yang ketinggalan saat memulai mengerjakan UN,” ungkap Hj Masrifah. Ditanya bagaimana tentang jumlah LJK, Hj Masrifah mengutarakan yang diterima sesuai dengan jumlah peserta yakni 325 siswa. Karena itu tidak ada masalah. (jun/san)

Tags :
Kategori :

Terkait