PGRI dan Disdik Kabupaten Cirebon Fokus pada Pendidikan Karakter, Dua Kasus Guru Tengah Ditangani

Rabu 26-11-2025,06:03 WIB
Reporter : Samsul Huda
Editor : Moh Junaedi

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto SPd MM, menegaskan pentingnya peningkatan mutu, profesionalisme, dan kualifikasi tenaga pendidik.

Ia mengingatkan bahwa tantangan dunia pendidikan ke depan kian berat sehingga guru harus terus berbenah.

"Guru harus punya kesadaran diri, terutama bagi yang telah berstatus sebagai guru profesional. Menata diri untuk menjadi lebih baik adalah keharusan di tahun-tahun mendatang," ujar Ronianto, usai memperingati Hari Guru Nasional dan HUT ke-80 PGRI di Gedung PGRI Sumber, Selasa 25 November 2025.

BACA JUGA:Penuh Kehangatan, RA Tahfiz Qur’an At-Taqwa Peringati HGN 2025

Roni --sapaan akrabnya menjelaskan, Dinas Pendidikan bersama PGRI saat ini tengah menguatkan kampanye pendidikan karakter.

Menurutnya, pembentukan karakter tidak cukup hanya melalui teori, tetapi harus dimulai dari keteladanan para pendidik.

"Kalau gurunya saja tidak disiplin, bagaimana murid mau disiplin? Karena itu kami berharap keteladanan diterapkan di setiap tahapan pendidikan," kata Roni yang juga ketua PGRI Kabupaten Cirebon itu.

Ia menekankan bahwa guru bukan hanya penyampai materi, tetapi juga figur yang mampu menjadi teladan dan orang tua kedua bagi murid.

"Banyak anak yang kurang mendapatkan perhatian di rumah. Sekolah harus menjadi tempat yang membuat mereka merasa aman dan diterima. Guru punya peran besar untuk menciptakan kenyamanan itu," imbuhnya.

Disinggung perihal perlindungan terhadap guru, Ronianto menjelaskan bahwa PGRI Kabupaten Cirebon telah membentuk lembaga khusus untuk memberikan pendampingan terkait persoalan profesi.

BACA JUGA:Dapat Surat Rehabilitasi, Penasehat Hukum Eks Dirut ASDP Minta Kliennya Dibebaskan

"Lembaga perlindungan ini bekerja untuk membela guru dalam kasus-kasus yang terkait profesinya. Tapi kalau sudah masuk ranah kriminal, tentu kami serahkan ke pihak berwenang," jelasnya.

Hingga saat ini, ada dua kasus guru yang tengah ditangani, salah satunya merupakan kasus pidana. Menurutnya, banyak persoalan terjadi karena kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua.

"Saya berharap orang tua lebih proaktif datang ke sekolah untuk memahami perkembangan anak. Komunikasi yang baik bisa mencegah banyak kesalahpahaman,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg menegaskan, tema peringatan Hari Guru tahun ini Guru Bermutu, Indonesia Maju Bersama PGRI, Wujudkan Indonesia Emas menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa sangat bergantung pada kualitas pendidiknya.

"Guru yang bermutu bukan hanya menguasai materi, tetapi mampu membentuk karakter siswa, beradaptasi dengan teknologi, dan menjadi teladan," terangnya.

"Guru adalah ujung tombak dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Anda semua adalah fondasi bagi masa depan daerah ini, tututnya.

BACA JUGA:Kabar Penting Dari Istana: Presiden Prabowo Terbitkan Surat Rehabilitasi untuk 3 Eks Direksi ASDP

Imron juga menekankan bahwa kehadiran para pejabat, tokoh pendidikan, akademisi, dan masyarakat sipil pada acara tersebut menjadi bukti bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama.

Ia berharap PGRI terus memainkan tiga peran sentral yakni, penggerak profesionalisme untuk mendorong peningkatan kompetensi dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.

Kemudian, sebagai mitra strategis pemerintah daerah, dan menjadi Benteng Solidaritas.

"Jadikan usia ke-80 PGRI sebagai momentum memperkuat komitmen. Kualitas guru adalah kunci menuju cita-cita besar bangsa," tegasnya. (sam)

Kategori :