JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Dalam rangka membantu proses pendidikan di Sekolah Rakyat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyiapkan program pendampingan dari kampus.
Hal tersebut merupakan salah satu klausul dalam adendum nota kesepahaman antara Kemendiktisaintek dan Kementerian Sosial (Kemensos).
Karena, kedua kementerian ini secara resmi telah menandatangani adendum nota kesepahaman untuk memperkuat pembinaan dan akses Pendidikan Tinggi bagi lulusan Sekolah Rakyat.
BACA JUGA:Melihat Suasana Belajar Sekolah Rakyat Terintegrasi 40 Indramayu
BACA JUGA:Subur Pemulung di Bantar Gebang, Bangga Anaknya Jadi Siswa Sekolah Rakyat
Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf di Kantor Kemensos, Jakarta beberapa hari yang lalu.
Mendiktisaintek Brian Yuliarto menegaskan pentingnya peran kampus sebagai pendamping akademik Sekolah Rakyat.
Dengan jaringan lebih dari 4.000 perguruan tinggi, 300.000 dosen, dan jutaan mahasiswa, kampus disebut akan menjadi penggerak utama dalam menyiapkan masa depan para siswa.
“Kami memasangkan satu kampus untuk membina satu hingga dua Sekolah Rakyat. Kampus hadir berkala memberi pembinaan, motivasi, pengayaan belajar, termasuk membantu siswa memahami pilihan prodi sesuai minat dan bakat,” ujar Brian.
Sementara, Mensos Saifullah Yusuf mengapresiasi atas sinergi dari lintas kementerian ini.
BACA JUGA:Jumaroh Belajar dan Makan Teratur di Sekolah Rakyat: Ingin Kuliah Tinggi
BACA JUGA:Kisah Alfi Anak Pemulung Betah di Sekolah Rakyat, Bisa Makan 3 Kali Sehari
Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat kini telah hadir di 166 titik sejak Juli–Oktober 2025, melayani lebih dari 15.000 siswa, hampir 3.000 guru, dan 4.000 tenaga kependidikan.
Proses belajar masih berlangsung di gedung pemda, Kemensos, hingga Kemnaker sambil menunggu pembangunan lebih dari 100 sekolah permanen.
“Adendum ini bagian dari hilirisasi pendidikan di Sekolah Rakyat agar siswa, khususnya lebih dari 6.000 siswa SMA, dapat melanjutkan ke perguruan tinggi,” ucap Saifullah.