Selain seni, JaF juga membawa misi kampanye keberlanjutan. Melalui Perhutana, mereka ingin menunjukkan bahwa kota kecil seperti Jatiwangi pun dapat berperan dalam isu lingkungan global.
JaF juga berencana bertemu masyarakat adat Amazon dan aktivis lokal untuk bertukar pengetahuan.
Bienal de São Paulo merupakan pameran seni tertua kedua di dunia setelah Venice Biennale. Digelar sejak 1951, tahun ini Bienal memasuki edisi ke-36.
“Kami bangga membawa nama Majalengka dan Indonesia,” ujarnya.
Kehadiran JaF di Brasil menegaskan bahwa kreativitas berbasis komunitas dari kota kecil dapat bergema hingga panggung internasional.