4 Pekerja Asal Kota Cirebon dan Indramayu Selamat dari Banjir Aceh Sudah Pulang ke Rumahnya

Jumat 12-12-2025,18:59 WIB
Reporter : Abdullah
Editor : Moh Junaedi

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Momen haru menyelimuti proses pemulangan empat warga asal Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu yang terjebak bencana alam di Aceh. Setelah lebih dari sembilan hari harus berjalan kaki dan bertahan hidup di tengah kondisi darurat, mereka akhirnya tiba di kediaman masing-masing dengan selamat.

Keempat warga tersebut merupakan pekerja bangunan yang tengah berada di Aceh untuk mengerjakan proyek pembangunan Markas TNI. Namun, bencana alam yang melanda membuat kawasan tersebut porak-poranda, memutus akses, dan memaksa mereka menempuh perjalanan ekstrem untuk mencari keselamatan.

Jumat siang (12/12/2025), mereka tiba di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, menggunakan Bus Putera Pelangi. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, George Edwin Sugiharto, yang sejak awal mengupayakan proses evakuasi dan pemulangan.

Keempat warga tersebut adalah Udin warga RT 07 RW 03 Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Abdur Rachmat Dahlan warga Kedungwungu Pesantren RT 03 RW 02 Kelurahan Kalijaga, Harjamukti,
Heru Apriangga warga Bungkul Barat RT 03 RW 03 Desa Bojongsari, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, dan Tedi Kurniawan warga Dusun Pulo RT 17 RW 07 Desa Plumbon, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.

BACA JUGA:Pembinaan Frontliner, Upaya KAI Daop 3 Cirebon Tingkatkan Kualitas Layanan Selama Nataru

Menurut George Edwin Sugiharto, kondisi para pekerja tersebut sangat memprihatinkan. Selama lebih dari 10 hari setelah bencana, mereka kehilangan perbekalan dan tidak memiliki kepastian mengenai nasib mereka.

Begitu menerima informasi mengenai keberadaan para pekerja itu, George langsung berkoordinasi.
Rekannya dari TNI membantu menyediakan mobil travel yang membawa mereka dari Lhokseumawe menuju Medan, sebelum akhirnya diberangkatkan ke Jakarta. “Dari Lhokseumawe ada peran TNI yang membantu menyediakan mobil travel menuju Medan,” ujar George.

Ia mengaku terharu mendengar cerita langsung dari para korban setibanya mereka di terminal. Keempat warga tersebut sempat berjalan kaki selama 9 hari 8 malam melalui kawasan hutan. Mereka bertahan hidup seadanya, memakan daun dan mencari sumber air sesekali. “Luar biasa perjuangan mereka. Mereka survive di hutan tanpa kepastian, dan dengan kondisi keuangan yang sangat terbatas,” kata George.

Setibanya di Jakarta, George mengajak mereka makan siang dan memastikan mereka bisa kembali ke rumah masing-masing. Dua warga diantar ke Indramayu, sementara dua lainnya dipulangkan ke Kelurahan Kalijaga, Harjamukti.

BACA JUGA:Kemenangan Sia-sia, Timnas Indonesia U-22 Dipastikan Tak Bisa Pertahankan Emas SEA Games 2025

Udin, salah satu warga yang dipulangkan, tidak kuasa membendung rasa syukurnya. Ia mengaku sempat kehilangan harapan untuk dapat kembali pulang. “Saya sudah putus asa, tapi Allah memberikan pertolongan kepada saya dan teman-teman melalui Pak George,” ujar Udin dengan mata berkaca-kaca.

Ia menuturkan bahwa sebelum bencana datang, mereka belum sempat mulai bekerja karena material bangunan telah tersapu banjir.

Tanpa kepastian dan dengan kondisi lingkungan berbahaya, mereka memutuskan meninggalkan lokasi proyek dan berjalan mencari jalan keluar. “Selama jalan kaki, kalau hujan ya tetap jalan. Untuk makan apa saja yang ada di hutan, minum air seadanya,” katanya. (abd)

Kategori :