RADARCIREBON.COM – Ancaman gempa bumi di Kabupaten Cirebon bukan sekadar isu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul keberadaan jalur patahan aktif Sesar Baribis yang melintasi sejumlah wilayah.
Berdasarkan kajian akademis dari Universitas Padjadjaran (Unpad), setidaknya lima kecamatan di Cirebon berada tepat di jalur sesar aktif tersebut.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Sekretaris BPBD Kabupaten Cirebon, Syamsul Huda, Senin (22/12/2025).
BACA JUGA:Bobotoh Terancam Patah Hati, Federico Barba Dikabarkan Dilepas Persib ke Italia
BACA JUGA:Pelindo Regional 2 Cirebon Salurkan Bantuan TJSL Kepada Warga Binaan Rutan Kelas I Cirebon
Syamsul menegaskan, keberadaan Sesar Baribis telah melalui penelitian geologi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Jalur patahan ini membentang panjang dari wilayah Karawang, Subang, Majalengka, hingga masuk ke Kabupaten Cirebon.
“Di Cirebon, jalur sesar mulai masuk dari wilayah barat, tepatnya Kecamatan Dukupuntang. Hampir sebagian besar wilayah kecamatan tersebut dilintasi patahan aktif yang terus bergerak secara alami,” ujarnya.
Dari Kecamatan Dukupuntang, jalur patahan berlanjut melewati Desa Bobos menuju Kecamatan Sumber, termasuk kawasan tanjakan Plangon.
BACA JUGA:Harga Rp2 Jutaan, Oppo A6 Bikin Kaget! Ini 8 Fitur Next Level yang Jarang Ada di Kelasnya
BACA JUGA:Bukan Touring Biasa! Yamaha Gaspol Ajak Pemred Media Jelajahi Jalur Ikonik Jawa Tengah
Menurut Syamsul, kondisi jalan bergelombang di tanjakan Plangon sering disalahartikan sebagai dampak kebocoran pipa.
“Padahal itu bukan karena pipa PDAM, melainkan pergerakan alami Sesar Baribis yang memang masih aktif,” jelasnya.
Jalur patahan kemudian terus merembet ke Kecamatan Karangsembung dan Karangwareng, sebelum berakhir di Kecamatan Susukanlebak.