Bidik Misi untuk Si Miskin yang Pintar

Senin 19-05-2014,11:33 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA - Bagi para siswa yang memiliki otak encer alias pintar tapi berasal dari keluarga tidak mampu atau miskin, saat ini memiliki kesempatan untuk melanjutkan kuliah tanpa biaya. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional telah meluncurkan program bidik misi yang sasarannya bagi siswa lulusan SLTA dari keluarga tidak mampu yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi tanpa harus mengeluarkan biaya. Kepala Seksi Peningkatan Mutu SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Momon Lentuk MPd mengatakan, program bidik misi diluncurkan pemerintah untuk para siswa dari keluarga tidak mampu yang orangtuanya bukan PNS atau pegawai di lingkungan instansi pemerintah di manapun. Program tersebut berlaku bagi semua siswa dari sekolah manapun di seluruh tanah air yang memenuhi syarat yang ditentukan pemerintah dan lolos seleksi dengan ditunjukkan memperoleh kartu bidik misi. \"Mekanismenya untuk mengikuti program bidik misi ini para siswa dari keluarga tidak mampu yang telah lulus UN didaftarkan oleh pihak sekolah melalui guru BP-nya ke program bidik misi via online. Setelah itu mengikuti serangkangkaian seleksi yang ditentukan sehingga akhirnya memperoleh kartu bidik misi dari pemerintah,\" jelas Momon kepada Radar saat ditemui akhir pekan kemarin. Menurutnya, siswa yang telah lolos seleksi dan mendapat kartu bidik misi selanjutnya harus mendaftarkan diri ke perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah ditetapkan pemerintah sehingga lolos seleksi atau diterima menjadi mahasiswa. Setelah benar-benar lolos jadi mahasiswa, maka pemerintah akan memberikan biaya kuliah sepenuhnya dan termasuk uang saku selama kuliah yang setiap bulannya antara Rp450 ribu sampai Rp700 ribu. \"Jadi bagi siswa yang telah mendapatkan kartu bidik misi dari pemerintah, bukan berarti secara otomatis dapat langsung kuliah di perguruan tinggi negeri yang diinginkannya. Mereka tetap harus mengikuti ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru sampai lulus seleksi dan setelah benar diterima menjadi mahasiswa, barulah biaya kuliah dan uang saku dari pemerintah dapat diterimanya,\" ujar pria yang dikenal cukup vokal ini. Ditambahkan Momon, masa pendaftaran program bidik misi biasanya bersamaan dengan waktu pendaftaran Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNPTN) jalur prestasi. Karena mekanismenya yang mendaftarkan dari pihak sekolah, maka guru BP setiap sekolah yang harus melek informasi dan mengetahui kapan waktu penerimaan mahasiswa baru dan mau mengurus kepentingan para siswanya yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. (eko)

Tags :
Kategori :

Terkait