Dari Pidato 3 Menit untuk Lihat Jati Diri Kedua Capres

Senin 02-06-2014,15:41 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA-Pidato \"tiga menit\" calon presiden pada acara pengambilan nomor urut peserta Pilpres di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), kemarin, menjadi pembicaraan hangat masyarakat di media sosial. Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman, mengamati bahwa masyarakat bisa menilai sepintas jati diri sebenarnya dari kedua capres dari pidato singkat mereka. \"Tidak mudah seseorang dapat berpidato dengan baik dengan durasi yang sangat terbatas. Tindakan spontanitas serta perkataan yang diucapkan sangat menunjukkan sifat asli orang tersebut,\" terang Jajat dalam pernyataan persnya, Senin (2/6). Menurut Jajat, pidato capres yang menjunjung tinggi rasa hormat, baik kepada kawan maupun lawan politik, menunjukkan wibawa negarawan sejati. Itu sangat beda dengan pidato bertema harmoni namun di ujungnya diselipkan kampanye. \"Yang dilakukan Prabowo pada saat bertemu lawan politiknya di KPU kemarin sangat menunjukan wibawa seorang negarawan sejati, hingga dalam sambutan yang berdurasi pendek sekalipun, Prabowo masih sempat mengucapkan terima kasih dengan menyebutkan nama-nama satu persatu,\" ujarnya. \"Sedangkan pidato Jokowi yang diakhiri pengucapan \'pilihlah nomor 2\' menunjukan Jokowi tidak mampu menempatkan kapan dan dimana ketika seorang capres harus berkampanye,\" ujarnya. Jajat menilai, perbandingan pidato singkat kedua capres sangat jauh berbeda. Kemampuan berpidato pendek dengan pembatasan durasi hanya dapat dilakukan oleh seorang yang mempunyai kemampuan diplomasi yang baik. \"Masyarakat dapat menilai bagaimana seorang pemimpin dapat bersikap serta tahu penempatan suatu masalah dalam keadaaan tertentu, ditunjukkan oleh pasangan capres 2014 kemarin. Jika berpidato 3 menit saja salah, bagaimana mau mengurus permasalahan negara yang sangat banyak?\" tandasnya.(rmol/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait