Prabowo Obral Janji di Rakor PGRI

Selasa 03-06-2014,10:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA - Kehadiran calon presiden (capres) Prabowo Subianto di acara Rapat Koordinasi (Rakor) Pimpinan Nasional I PGRI mendapat sambutan meriah dari para guru. Mengenakan kemeja putih, peci hitam dan kacamata , Prabowo menjadi rebutan para guru berseragam PGRI yang ingin berfoto bersama. Sorak sorai dan yel-yel teriakan \"Hidup Prabowo\" juga menyambut kehadiran Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu dalam acara yang berlokasi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (2/6). Para hadirin juga bersorak untuk Ketua Umum PGRI Sulistyo. \"Hidup Prabowo!\" teriak para guru sambil mengepalkan tangan ke atas. Dalam pidatonya, Prabowo merasa terhormat mendapatkan kesempatan dari PGRI untuk menyampaikan pandangannya terhadap pembangunan pendidikan di Indonesia. \"Saya sungguh merasa terhormat karena guru adalah unsur yang sangat strategis bagi kehidupan bangsa yang merdeka. Kuncinya terletak dalam pendidikan,\" kata mantan Danjen Kopassus TNI tersebut. Ia menegaskan, pendidikan sangat penting dalam kehidupan bangsa. Pendidikan menjadi kunci atas solusi permasalahan bangsa termasuk persoalan korupsi. \"Saya waktu itu bertemu dengan mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Mohammad. Saya tanya apa rahasianya memberantas korupsi di malaysia. Dia jawab dengan tegas, pendidikan,\" ungkap Prabowo. Oleh karenanya, capres yang diusung Koalisi Merah Putih itu berkomitmen untuk mengedepankan sektor pendidikan dalam pemerintahannya. Ia pun menjanjikan pendidikan yang lebih baik jika dipercaya memimpin pemerintahan selama lima tahun mendatang. \"Tekad saya, tim saya, adalah membuat pendidikan lebih baik. Karena pendidikan itu adalah kunci pembangunan,\" tegasnya. Sementara itu, peneliti Charta Politika Indonesia, Arya Fernandez, menilai, dalam tiga hari terakhir terjadi sedikit pergeseran pola kampanye dua pasang calon presiden dan wakil presiden, dari cara-cara kampanye hitam (black campaign) ke arah ajang adu gagasan. \"Black campaign mulai sedikit mereda. Calon presiden Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan mulai cair komunikasinya dan banyak melempar senyum layaknya seorang Jawa. Sementara Joko Widodo lebih mengembangkan dialog ringan saat bersama masyarakat,\" kata Arya Fernandez, dalam diskusi \'Pilpres 2014 dan Upaya Penguatan Sistem Presidensial\', di komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (2/6). Dia berharap publik tetap semangat untuk terus berupaya mengetahui lebih dalam tentang dua pasang capres dan cawapres yang akan bertarung pada 9 Juli mendatang. \"Apa pun strategi kedua kubu, capres dan cawapresnya, harus tetap dikritisi dan investigasi sebab kedua pasang kandidat juga manusia biasa yang tidak luput dari berbagai kesalahan,\" tegas dia. Termasuk sikap Partai Demokrat yang disebut Fernandez akhir-akhir ini terindikasi merapat ke Prabowo-Hatta. \"Semua pihak hendaknya mengingatkan sebagai Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus tetap bersikap negarawan dengan mempertontonkan netralitas terhadap dua kubu,\" ujarnya. Diingatkannya, pertarungan pada pilpres 2014 ini sangat ketat. \"Siapa pun, termasuk Presiden RI, sedikit saja melakukan kecerobohan, akan fatal akibatnya,\" pungkas Arya Fernandez, tanpa merinci maksud kalimatnya itu. (dil/fas/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait