*SBY Lantik Senin Pekan Depan JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) menepati janjinya untuk segera mengangkat Menteri Agama (Menag) definitif pengganti Suryadharma Ali yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi penyelenggaraan haji. SBY akhirnya menjatuhkan pilihan pada rekan separtai SDA, Lukman Hakim yang kini masih menjabat Wakil Ketua MPR RI. Kemarin (5/6), di sela-sela kunjungan kerjanya ke Batam, Kepulauan Riau, SBY menyempatkan memanggil Lukman secara pribadi. Hal tersebut dibenarkan Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha. Dia mengakui bahwa Presiden SBY telah memanggil yang bersangkutan ke Batam. Menurut Julian, pertemuan tersebut berlangsung tertutup. Pertemuan yang berlangsung di Nongsa Point Marina and Resort, Batam itu setidaknya berlangsung sekitar satu setengah jam. \"Benar, Bapak Presiden memanggil pak Lukman Hakim,\" ujarnya saat dihubungi koran ini, kemarin. Soal substansi pertemuan, Julian menolak berkomentar. Dia menekankan bahwa dirinya tidak berhak mengungkapkan isi pertemuan antara SBY dan Lukman. Namun, Julian tidak membantah jika pertemuan tersebut menyangkut kemungkinan penunjukan Lukman sebagai pengganti SDA sebagai menag. \"Kalau substansi pertemuan, saya tidak bisa mengelaborasi. Karena saya tidak berhak, apalagi Bapak Presiden belum mengumumkan secara resmi (penunjukan Lukman Hakim sebagai menag). Tidak etis kalau saya bicara. Itu hak prerogatif Presiden, nanti biar Presiden yang mengumumkan soal itu,\" paparnya. Terkait rencana pelantikan, Julian memastikan bahwa pelantikan Menag akan dilangsungkan pekan depan. \"Yang jelas bukan pekan ini, tapi yang pasti awal pekan depan ya,\" imbuhnya. Jika pihak istana masih terkesan bungkam dengan keputusan pengganti SDA, berbeda halnya dengan Lukman Hakim. Wakil Ketua Umum PPP itu justru buka-bukaan terkait penunjukan dirinya sebagai Menag definitif yang menggantikan posisi SDA. Setelah bertemu SBY, Lukman mengaku telah mendapatkan amanah untuk menjabat sebagai menag. Bahkan dia menyebutkan waktu pelantikannya. \"Insya Allah dilantik Senin (9/6) depan,\" kata Lukman kepada wartawan. Putra mantan Menteri Agama KH Saifudin Zuhri itu melanjutkan, amanah yang diberikan tersebut merupakan suatu kehormatan baginya. Karena itu, dia berjanji menjadikan posisi barunya tersebut sebagai ladang ibadah. Dia mengatakan akan berupaya membawa Kemenag dan kehidupan beragama pada umumnya, menjadi lebih baik. \"Ini sebuah kepercayaan yang luar biasa berat. Karena beban dan tanggung jawab yang ada dan waktu yang tersedia tidak panjang. Hanya empat bulan,\" ujarnya. Dalam pertemuan tersebut, Lukman menuturkan, Presiden SBY memberikan sejumlah wejangan. Yang bersangkutan juga mengingatkan bahwa menduduki jabatan Menag, tidak mudah. Apalagi, pasca penetapan status tersangka terhadap SDA, Kemenag tengah menjadi sorotan masyarakat luas saat ini. Karena itu, perlu dilakukan sejumlah upaya untuk mengembalikan semangat para pegawai di Kemenag. \"Beliau berpesan perlu dilakukan sejumlah hal untuk mengembalikan moril pegawai agar fungsi-fungsi di Kementerian Agama bisa fokus dan berjalan baik,\" imbuhnya. Sebelumnya, posisi Menag untuk sementara dijabat Menkokesra Agung Laksono. Terkait perannya sebagai Menag, Agung beberapa kali menyampaikan pengantar di acara-acara keagamaan seperti peringatan Isra Miraj di Istana Bogor dan pembukaan MTQ Tingkat Nasional XXV tahun 2014 di Batam. Karena belum terbiasa, Agung tampaknya tidak terbiasa menyampaikan pengantar dengan bacaan-bacaan muqadimah. Tidak heran, dalam sidang kabinet paripurna pada Rabu (4/6) lalu, Presiden SBY melontarkan candaan. Dia menuturkan, akan segera mengangkat Menag yang baru dalam beberapa hari ini. \"Shalawat serta salamnya harus fasih tapi ya,\" ucapan SBY tersebut langsung mengundang tawa para menteri, tidak terkecuali Agung Laksono. Agung sendiri berharap pengganti SDA, segera ditentukan dalam waktu dekat. \"Ya secepatnya ya,\" katanya. Sementara itu, kabar penunjukkan Ketua Fraksi PPP Lukman Hakim Syaifuddin menjadi Menteri Agama menggantikan Suryadharma Ali, langsung direspons internal Kemenag. \"Saya tidak berkapasitas mengomentari seseorang,\" ujar Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Mochammad Jasin kemarin. Dia hanya mengatakan, siapapun sosok yang dipilih Presiden untuk menduduki kursi Menag, hendaknya pro terhadap upaya reformasi birokrasi di tubuh Kemenag. Sehingga upaya Kemenag untuk merintis pelaksanaan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi (WBK) dapat segera terwujud. Terkait sosok Menag yang kembali dipilih dari internal PPP sama seperti Suryadharma Ali, Jasin enggan berkomentar. Dia lebih mengatakan, bahwa saat ini banyak tugas yang harus disukseskan Kemenag. Mulai dari penyelenggaraan ibadah haji, hingga penetapan awal Ramadan dan Lebaran. Sedangkan untuk urusan wilayah bebas korupsi, Jasin menyebutkan sebanyak 160-an pegawai Kemenag terindikasi melanggar kode etik pegawai. Di antaranya adalah menerima gratifikasi, tindakan amoral seperti selingkuh, dan melanggar aturan absensi. Hingga Suryadharma Ali mundur dari kursi Menag, belum diambil sanksi buat pegawai-pegawai nakal itu. Di bawah pimpinan Lukman Hakim Syaifuddin, diharapkan ada tindakan tegas terhadap pegawai Kemenag yang melakukan pelanggaran. Lukman Hakim merupakan putra dari menteri agama ke-8 RI KH Saifuddin Zuhri yang menjabat 1962-1967. Seperti halnya ayahandanya, tokoh kelahiran Jakarta, 25 November 1952, tersebut juga sempat berkiprah dan menjabat sejumlah jabatan di NU. Mulai dari wakil sekretaris Pimpinan Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU), wakil sekretaris Lajnah Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU, serta sejumlah jabatan lainnya. Di dunia politik, wakil ketua umum DPP PPP itu pertama kali masuk ke Senayan sebagai wakil rakyat pada 1997. Berturut-turut pada periode berikutnya, Lukman Hakim terus terpilih. Termasuk, pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 lalu, dia juga kembali terpilih untuk kelima kalinya. Sekjen DPP PPP M Romahurmuziy mengungkapkan, partainya mengajukan Lukman Hakim sebagai pengganti SDA, setelah melihat dua hal pokok yang perlu dimiliki nahkoda kemenag kedepan. Yaitu, kebutuhan terkait pengalaman dan manajerial yang paripurna pada lingkup persoalan kemenag serta pribadi yang bersih dan berintegritas. Romi menyatakan pengalaman yang bersangkutan sebagai anggota DPR sejak 1997 adalah modal untuk memenuhi kebutuhan pengalaman dan manajerial. Sebab, selama sekian periode menjadi anggota dewan, Lukman telah menduduki berbagai komisi, termasuk komisi agama. \"Dia juga dikenal sbg pribadi yg berintegritas dan memiliki pergaulan yg luas selama memimpin sbg ketua fraksi PPP DPR maupun waka MPR RI. Insya Allah, dia bisa menjalankan amanah sebaik-baiknya,\" kata Romahurmuziy. (ken/wan/dyn)
Putra Menag Jadi Menag Baru
Jumat 06-06-2014,08:33 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :