Setu Patok Bocor, WTC Terancam Kekeringan

Kamis 12-06-2014,16:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MUNDU- Kebocoran Waduk Setu Patok, Kecamatan Mundu, membuat wilayah timur Kabupaten Cirebon terancam kekeringan. Sedikitnya lima kecamatan mengandalkan pasokan air dari waduk tersebut. Salah seorang warga Setupatok Yanto kepada Radar mengatakan bahwa waduk setupatok mengalami kebocoran. “Lihat saja mas sekarang masih ada hujan saja air Waduk Setu Patok sudah mulai menyusut banyak. Sepertinya waduk bocor mas, jadi ngerembes,” ujar warga setempat, Yanto, kepada Radar, Selasa (11/6). Yanto menambahkan, warga khawatir melihat kondisi ini. Sebab, kekeringan sudah di depan mata. Apalagi, sebentar lagi musim kemarau. Dugaan adanya kebocoran ini didasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Setu Patok tidak pernah debit airnya serendah ini ketika hujan masih turun. Kuwu Setupatok, M Yusuf mengatakan, keluhan menyusutnya debit air waduk sudah terjadi sejak 25 ahun kebelakang. Sebab, usia Waduh Setu Patok empat tahun lagi sudah genap 100 tahun. Petani juga mulai merasakan dampaknya lantaran musim panen belum tiba, tetapi waduk sudah kering. “Petani yang seringkali mengeluh soal kondisi Setu Patok. Yusuf mengatakan, dampaknya tidak hanya bagi warga Desa Setupatok saja, tapi hampir lima kecamatan di WTC terancam kekeringan. “Hampir lima kecamatan yang merasakan dampaknya yakni, Kecamatan Mundu, Astanajapura, Pangenan, Greged dan Lemahabang. Bahkan bisa sampai Kota Cirebon tepatnya di Kecamatan Harjamukti,”ungkap Yusuf. Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Setu dan Danau BBWS CC, Karyono ketika ditemui saat acara sosialisasi proyek perbaikan waduk setupatok di Balai Desa Setupatok mengatakan, berdasarkan masukan dari anggota DPR RI untuk rehabilitasi waduk, BBWSCC membuat usulan dan teralisasi tahun ini. “Perbaikan yang dilaksanakan oleh kami berupa kruting artinya injeksi terhadap bocoran. Injeksi itu mencapai ratusan titik. Lubang-lubang kebocoran akan dibor, kemudian ditutup dengan material semen,” tuturnya. Kemudian, sambung dia, setelah dilaksanakan kruting dengan material semen, akan dibor ulang dan diteliti sampelnya untuk mengetahui rembesan. Karyono menjelaskan, dengan adanya kebocoran di ratusan titik, lama kelamaan volume dari Waduk Setu Patok akan berkurang. Dari hasil survei, ada beberap lokasi kebocoran yakni di sumur Desa Penpen, pintu air Setu Patok, saluran di bawah jembatan Jalan Desa Setu Patok. Kesulitannya, kebocoran itu terjadi di bawah tanah, sehingga sulit untuk menentukan titik pastinya. Karyono mengaku, tidak tahu secara pasti sejak kapan Waduk Setu Patok ini mengalami kebocoran. “Kalau tidak salah waktu survei awal itu tahun 2005, sampai sekarang bocoran itu masih terjadi. Kami belum tahu teknik apa yang digunakan untuk mengatasi kebocoran ini,” ujar Karyono. BBWSCC akan menganggarkan Rp9 miliar untuk penanggulangan kebocoran. Diharapkan, kebocoran bisa tertangani. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait