Mustofa Tengahi Sunjaya-Gotas

Jumat 13-06-2014,11:06 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

*Polemik Murni Disebabkan Miskomunikasi SUMBER–Bupati Cirebon, Drs H Sunjaya Purwadi Sastra MM MSi dengan Wakil Bupati H Tasiya Soemadi, dikabarkan segera bedamai dalam waktu dekat. Ketua DPRD, H Mustofa SH mengaku, sudah menjadi penengah bagi keduanya. “Ya yang namanya keputusan itu pasti ada dampaknya, tapi saya sudah tengahi. Memang dalam setiap mengambil keputusan, apalagi yang sedang hangat saat ini adalah rotasi dan mutasi pasti memiliki dampak,” ujar Mustofa, kepada Radar, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/6). Menurutnya, persoalan keretakan bupati dan wakil bupati di dalam pemerintahan tidak usah dibesar-besarkan. Sebab, ketidakharmonisan tersebut hanyalah sebatas isu, mungkin juga ada miskomunikasi saja antara bupati dan wabup. “Tidak usah dibesar-besarkanlah, apalagi sekarang mau ada hajat pemilihan presiden. Saya berharap semua kader partai dapat menjaga kesolidan partai, tidak ada, tidak ada keretakan, semua itu hanya miskomunikasi saja,” terangnya. Sekretaris DPC PDI Perjuangan itu menyampaikan, Kabupaten Cirebon memiliki tiga unsur pilar pemerintahan yakni, ketua DPRD, bupati dan wakil bupati. “Ketiga pilar ini semuanya adalah kader PDIP yang ada di legislatif dan eksekutif,” ucapnya. Rencananya, dalam waktu dekat, ketiga unsur tersebut akan disatukan untuk membangun komunikasi dan soliditas kader partai. “Agenda ini rutin dilakukan bagi semua kader PDIP yang ada di setiap daerah, tidak hanya di Kabupaten Cirebon saja, karena ini sudah menjadi aturan,“ paparnya. Dijelaskannya, dalam rapat di DPC antara tiga unsur tersebut juga akan mengevaluasi program 100 hari kerja kepemerintahan Jago-Jadi. Tujuan dari evaluasi ini tetap mengarah untuk kaesejahteraan masyarakat. Terkait polemik pembagian tugas antara bupati dan wabup, Mustofa berpendapat, persoalan ini murni miskomunikasi. Sehingga menimbulkan banyak asumsi. Di tempat terpisah, mantan Ketua DPC PDIP, Arjaya mengatakan, tidak mau terlibat soal perpecahan atau ketidakharmonisan antara bupati dan wakil bupati. “Saya ingin lebih fokus bagaimana caranya agar masyarakat pada saat pilres mendatang memilih capres cawapres Jokowi- Jusuf Kalla (JK). Mohon maaf kami tidak konsentrasi kepada pemerintah Kabupaten Cirebon,” ucap dia, singkat. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait