Khawatir TK Jadi Tempat Mesum

Rabu 18-06-2014,12:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN– Setelah bertahun-tahun tidak dimanfaatkan, Pemerintah Kota Cirebon merasa perlu mengambil sikap tegas soal keberadaan Taman Krucuk (TK). Tahun ini anggaran untuk perbaikan dan penyelesaian Taman Krucuk sudah dipersiapkan. Selain itu, Wali Kota Cirebon Drs H Ano Sutrisno MM memerintahkan jajarannya untuk segera mengambilalih Taman Krucuk. Secara kepemilikan bangunan, Taman Krucuk dibangun menggunakan dana APBD Provinsi Jawa Barat dengan pelaksana Dinas Permukiman dan Perumahan Jawa Barat. Namun, lahan yang digunakan merupakan aset Pemkot Cirebon. Atas dasar itu, Ano meminta jajarannya segera pro aktif melakukan koordinasi dengan Pemprov Jabar. “Saya janji mengusahakan tahun ini sudah diserahkan. Insya Allah bisa tahun ini,” ucapnya kepada Radar, kemarin. Selain penyerahan, lanjutnya, tahun 2014 ini pula Taman Krucuk akan diselesaikan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Untuk penyerahan, Ano menyebut masih dalam tahapan proses yang semakin dekat. Terkait informasi Taman Krucuk banyak digunakan sebagai tempat mesum dan perkumpulan geng motor, dia khawatir jika lebih lama tidak dimanfaatkan akan semakin bertambah dan meluas. “Jangan sampai Taman Krucuk menjadi base camp (rumah kumpul) mereka. Masyarakat harus ikut mengawasi dan menjaga,” imbaunya. Kepala Bidang Fisik dan Lingkungan Bappeda Kota Cirebon Abing Rijadi ST mengatakan pihaknya sudah menanyakan tentang kepastian penyerahan Taman Krucuk kepada Dinas Kimrum Jabar. Namun, mereka belum dapat memberikan kepastian waktu penyerahan. “Kami ingin segera diserahkan, karena sudah terlalu lama terbengkalai,” ucapnya. Saat ini, Bappeda sedang melakukan penelitian Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk beberapa Ruang Terbuka Hijau (RTH). Termasuk didalamnya RKA untuk pemanfaatan Taman Krucuk. Setelah melakukan cek lapangan ke taman krucuk, ada beberapa perbaikan dan penambahan pekerjaan yang perlu dilakukan. Di antaranya, memperbaiki cat dinding, rumput, dan penerangan secara baik. Juga, perlu dipikirkan area lokasi parkir untuk masyarakat yang ingin memanfaatkan Taman Krucuk. “Lokasinya dekat sekali dengan jalan utama yang padat. Kalau parkir sembarangan, pasti menimbulkan kemacetan,” jelasnya. Abing menjelaskan, anggaran sekitar Rp400 juta akan diberikan untuk pembenahan infrastruktur dan menyempurnakan taman krucuk. “Ini akan menjadi tambahan RTH bagi Kota Cirebon,” ujarnya. Selain taman krucuk, pemkot akan membuat dua RTH baru. Pertama di lapangan Kesenden yang memang sudah resmi milik pemkot, kedua di lapangan Evakuasi depan kantor Pajak Pratama Jl Evakuasi Kecamatan Kesambi. Bappeda bersama DKP sedang melakukan penelusuran tanah tersebut. Dipastikan tanah milik warga. “Kalau sengketa kami tidak mau beli,” tegasnya. Anggota komisi A DPRD Kota Cirebon Cecep Suhardiman SH MH mengatakan, persoalan Taman Krucuk akan selesai jika pemkot melakukan upaya pro aktif ke Dinas Kimrum di Bandung. Sebab, tidak ada alasan bagi Kimrum untuk menahan penyerahan di tengah pembangunan telah dianggap selesai. Meskipun tidak sesuai harapan, terpenting segera mengambilalih menjadi milik Pemkot Cirebon dan digarap oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). “Mewakili Pemkot, DKP dan Bappeda harus pro aktif meminta penyerahan. Sesegera mungkin ditindaklanjuti,” ucapnya. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait