Jelang Mudik, Kemenkes Siagakan 1.554 RS

Rabu 16-07-2014,12:27 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAYAPURA - Jelang arus mudik lebaran 2014, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mempersiapkan seluruh fasilitas kesehatan di sepanjang jalur mudik. Ada sebanyak 1.554 rumah sakit (RS) yang disiagakan untuk dapat digunakan di jalur mudik lintas Sumatera, Jawa, dan Bali. Selain RS, Kemenkes juga menyiapkan posko kesehatan sebanyak 2.641 pos. Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengatakan, penyediaan ini bukan hanya untuk upaya antisipasi kecelakaan berkendara, tapi juga mengurangi faktor resiko kambuhnya penyakit yang diderita pemudik saat dijalan. Seperti hipertensi, asma, asam urat, dan lainnya. \"Jumlah pemudik selalu meningkat. Dari data Kementerian Perhubungan, tercatat pada tahun 2012 ada sebanyak 17 juta pemudik. Tahun berikutnya, naik jadi 18 juta. Tahun ini sendiri, diperkirakan akan naik sebesar 3,8 persen. Ini yang harus kita perhatikan,\" tuturnya kemarin. Yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada penyiagaan pos kesehatan tahun ini akan diadakan food security atau pemeriksaan makanan oleh Kemenkes. Dengan menggunakan mobil surveilance, petugas kesehatan akan berkeliling di tempat-tempat peristirahatan untuk memeriksa keamanan makanan pemudik. \"Nanti akan diambil sampel dan dicek apakah makanan tersebut mengandung racun atau kuman,\" ujar Menkes. Seperti diketahui, saat perjalanan menuju kampung halaman, pemudik sering kali lalai pada kesehatannya. Oleh karena itu, langkah ini diharapkan turut membantu dalam mengurangi resiko kecelakaan di jalan. \"Meski pada tahun lalu kasus kecelakaan menurun 29,8 persen menjadi 3.675 dari tahun sebelumnya, namun masih berakibat adanya 795 orang meninggal dunia. Doa dan harapan saya, kita dapat menurunkan angka tersebut dari tahun ke tahun,\" ungkapnya. Sementara itu, penata laksana (plt) dirjen pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan (P2PL) Kemenkes Agus Purwadianto menghimbau agar para pemudik beristirahat setidaknya tiap 3 jam sekali. Terlebih, bagi mereka yang mudik dengan menggunakan kendaraan bermotor. Sebab menurutnya, pengemudi kendaraan bermotor yang kelelahan jauh berisiko kecelakaan dibanding pengguna mobil. \"Apalagi kalau boncengan dan membawa anak yang rewel. Padahal butuh konsentrasi kalau dijalan kan,\" ujarnya. Diakuinya, meski risiko kecelakaan pemudik bermotor tinggi, pemerintah masih kesulitan untuk mencegahnya. Alasannya, kondisi ekonomi pemudik tidak memadai untuk menggunakan jasa angkutan lain. (mia)

Tags :
Kategori :

Terkait