NEW YORK - Amerika Selatan adalah rumah bagi ratusan juta suporter dengan fanatisme tinggi. Tiap klub di wilayah tersebut rata-rata memiliki kelompok ultras alias fans garis keras. Tak heran kalau pengamanan tiap ajang sepak bola di kawasan tersebut, baik di level tim nasional maupun klub, sangat ketat. Apalagi untuk kelas final Copa Libertadores. Itu pula yang terjadi di Estadio Defensores del Chaco, Asuncion, tempat dihelatnya final antara Club Nacional dan San Lorenzo kemarin pagi WIB (7/8). Seperti dilansir situs resmi Conmebol, Presiden Federasi Sepak bola Paraguay (APF), Juan Angel Napout bahkan meminta langsung kepada Kejaksaan Agung Paraguay untuk memberlakukan sistem pengamanan khusus. Jaksa Agung Paraguay Veron Javier Diaz juga ditunjuk memimpin langsung pengamanan tersebut. Dia memegang kendali penuh pengamanan Estadio Defensores del Chaco yang berkapasitas 41 ribu orang tersebut. Sejumlah peraturan ketat diberlakukan Diaz. Di antaranya, suporter tidak boleh menyalakan kembang api dan petasan. Mereka juga tidak boleh mengenakan wig alias rambut palsu dan topeng. Bahkan, mereka yang mencoret-coret muka dengan cat juga dilarang. \"Setiap orang yang mabuk atau dalam pengaruh narkotika dan obat-obatan tidak akan diizinkan masuk stadion.\" Demikian bunyi pernyataan resmi dari panitia pelaksana (panpel) pertandingan, seperti dikutip situs resmi Conmebol. Selain itu, untuk menghindari amukan suporter karena tidak kebagian tiket, pembagian kuota diberlakukan. Tuan rumah minimal harus menyediakan 4 ribu lembar tiket untuk suporter lawan. Mereka juga harus ditempatkan di sektor khusus dalam stadion. Dalam laga kemarin, sebanyak 6 ribu suporter San Lorenzo datang melawat. Suporter tuan rumah tidak diperkenankan mendekat ke tribun tempat fans tamu. Bahkan, setiap berganti sektor, suporter Nacional harus selalu menunjukkan kartu tanda pengenal. (aga/ttg)
Suporter Dilarang Pakai Wig dan Topeng
Jumat 08-08-2014,11:17 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :