Pengungsi Butuh Banyak Logistik

Minggu 12-10-2014,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA - Letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut, setahun terakhir membuat persoalan pengungsian tidak kunjung tuntas. Perpanjangan masa tanggap darurat membuat pemerintah setempat harus menyiapkan sejumlah logistik, terutama untuk keperluan para pengungsi. Hingga saat ini, BPBD Sumut dan Pemkab Karo masih menangani 3.287 orang pengungsi dari tiga desa dan satu dusun. Para pengungsi tersebut belum diperbolehkan pulang karena tempat tinggal mereka masih belum aman. Ketiga desa itu masing-masing Kutatengah, Sukanalu, dan Sigarang-garang, ditambah dusun Lau Kawar. Desa Sigarang-garang terletak di sisi utara Sinabung, dengan jarak dari kawah hanya dua kilometer. Warga setempat belum diizinkan kembali karena PVMBG menetapkan area di radius tiga kilometer dari kawah harus steril. Begitu pula dengan Desa Sukanalu yang berjarak tiga kilometer di timur laut Sinabung. Sementara, warga Desa Kuta Tengah yang berjarak 4,5 kilometer dari puncak tidak boleh pulang karena desa mereka terletak di sisi tenggara kawah Sinabung. “Khusus area selatan dan Tenggara kawah ditetapkan batas aman radius lima kilometer,” terang Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Sebab, rata-rata aliran larva maupun awan panas setiap kali Sinabung erupsi mengarah ke Tenggara dan Selatan. Luncuran awan panas bisa mencapai Desa Kuta Tengah. Sutopo menuturkan, evaluasi tanggap darurat bencana Sinabung kemarin menghasilkan sejumlah rekomendasi, termasuk dalam penanganan pengungsi. Di antaranya, kebutuhan beras bagi para pengungsi selama satu bulan ke depan diperkirakan mencapai 54 ton. Beras tersebut bersama lauk pauk akan segera diupayakan oleh Pemprov Sumut atau Kementerian terkait. Kemudian, warga sekitar gunung Sinabung masih memerlukan sedikitnya 250 ribu lembar masker karena cakupan area terdampak abu vulkanik cukup luas. Obat-obatan yang terkait penyakit ISPA juga diminta untuk segera dipasok dalam jumlah besar. Mengingat, setiap hari selalu datang pasien yang berobat dengan keluhan ISPA. “Kami juga mengusulkan agar pengungsi yang belum memiliki kartu Jamkesmas segera diproseskan,” ucap peneliti senior BPPT itu. Sementara itu, PVMBG mencatat kondisi Sinabung kemarin belum mengalami banyak perubahan. Kemarin pagi, visual Sinabung tidak tampak dari pos pengamatan karena pekatnya abu vulkanik. Gempa hybrid, tremor, dan guguran terus terjadi sepanjang hari yang menandakan gunung setinggi 2.460 meter itu sangat aktif. (byu)

Tags :
Kategori :

Terkait