Panpel Paling Jadi Sorotan

Kamis 16-10-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAKARTA - Sebanyak 12 pertandingan berlangsung di tujuh kota dalam putaran pertama babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014 sudah berakhir. Leg kedua baru akan digelar pada 21 Oktober mendatang. Sebelum leg kedua berlangsung, PT Liga Indoensia (PT LI) sebagai operator kompetisi pun melakukan evaluasi. Terutama yang ada hubungannya dengan organisasi penyelenggaraan pertandingan oleh pihak panpel. Sekalipun kedelapan klub bukanlah klub pendatang baru yang belum punya pengalaman di dalam menggelar pertandingan ISL, ternyata rata-rata dari mereka masih belum menjalankan regulasi pertandingan dengan semestinya. Fakta tersebut diungkapkan oleh Sekretaris PT LI, Tigorshalom Boboy. \"Sejauh ini kami pantau dari matchday pertama hingga keenam memang sudah ada peningkatan. Namun, sorotan utama kami tetap pada kinerja panpel pertandingan, masih banyak kesalahan yang mereka lakukan,\" ujarnya. Tigor bukan hanya asal menguap dengan pernayataanya tersebut. Pasalnya, sepanjang delapan besar ISL 2014 ini, pihak PT LI memang sudah menerjunkan jajarannya ke daerah-daerah untuk memantau jalannya pertandingan. Bukan hanya PT LI, pun demikian dengan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dan Komite Wasit. Beberapa kesalahan menurutnya bukan sebuah aturan baru yang ditetapkan dalam ISL. Bahkan, pihak panpel yang sudah lama menggelar laga ISL sudah semestinya mengetahui. Sebut saja dari klub-klub besar ISL seperti Persipura Jayapura, Arema Cronous, Persib Bandung, hingga Semen Padang. \"Rata-rata, pelanggaran itu merupakan kebiasaan lama, tapi karena kebiasaan jadinya ya mereka tetap melanjutkan seperti itu. Padahal, itu tidak kami harapkan terus berulang dalam leg kedua nanti. Toh mereka kan sudah punya pengalaman menggelar 10 pertandingan home, dan sekarang sudah ada tiga home di delapan besar,\" tuturnya. Secara sanksi, pihaknya sudah memberikannya kepada klub-klub yang dinyatakan melakukan pelanggaran. \"Sanksi sudah langsung kami berikan per matchday kepada klub-klub. Ditegaskan sekali lagi, ini hanya sanksi pelanggaran regulasi pertandingan. Kalau yang masuk pelanggaran disiplin ya itu masuk ke ranahnya Komdis PSSI,\" imbuhnya. Secara terpisah, salah satu panpel pertandingan, Budi Bram Rachman mengakui dari jajarannya memang pada awal-awal pengetatan regulasi kemarin sedikit kagok. Beberapa kesalahan seperti yang menyangkut ketiadaan pre match conference hingga pada kekurang gesitan panpel dalam melakukan sweeping botol plastik ke penonton juga jadi rapor merahnya. Dia berjanji, dengan peringatan yang diberikan PT LI ini, pada leg kedua nanti pelanggaran yang sudah terjadi tidak akan kembali terulang. \"Pokoknya, jangan sampai muncul sanksi yang lebih berat dari sanksi yang kami dapatkan sebelumnya. Cukup peringatan kemarin saja,\" ujar pria berewok ini. Di sisi lain, untuk pelanggaran disiplin, untuk sementara baru Arema yang mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI. Tidak main-main, gara-gara kedapatan ada flare dalam pertandingan melawan Persipura (12/10), Arema pun mendapatkan sanksi menjalani pertandingan kandang tanpa ada penonton pada laga melawan Persela Lamongan, 25 Oktober mendatang. (ren)

Tags :
Kategori :

Terkait