Tommy Perlu Senjata Lain

Kamis 16-10-2014,09:38 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAKARTA - Tunggal putra pelatnas, Tommy Sugiarto kembali tampil mengecewakan. Di babak pertama superseries premier Denmark Open kemarin (15/10) di Odense Sports Park Odense, pemain berusia 26 tahun itu menyerah kepada Tian Houwei 14-21, 14-21. Dengan kekalahan kemarin, rekor kalah menang Tommy atas pebulu tangkis asal Tiongkok tersebut semakin jauh. Dari empat kali pertemuan, Tommy bertekuk lutut tiga kali. Pertandingan Tommy versus Houwei kemarin berlangsung dalam 40 menit. Nah, kekalahan kemarin juga semakin mengkhawatirkan posisi Tommy lolos ke superseries finals di Dubai UEA akhir tahun mendatang. Meski untuk sementara Tommy bertengger di posisi delapan, namun jarak poin Tommy dengan Sho Sasaki dan Lee Dong-keun yang ada di posisi sembilan dan sepuluh cukup dekat. “Tentunya saya kecewa dan hasil ini diluar ekspektasi saya. Saya sedih harus kalah di babak pertama. Namun lawan memang tampil bagus, terutama di serangannya. Saya seolah mudah memberi poin untuk dia, sementara saya sulit sekali mendapatkan poin. Saat sudah reli dan mendapat kesempatan untuk meraih angka, saya kembali ragu-ragu dan mainnya kendor lagi,” aku Tommy dalam surat elektronik kemarin, (15/10). Penampilan pemain klub Pelita Bakrie itu memang bisa dibilang under performed kemarin. Pemain yang biasanya unggul dengan reli-reli panjang ini terlihat beberapa kali gagal adu reli dengan Tian yang lebih agresif. Tommy juga sering melakukan kesalahan-kesalahan sendiri, termasuk banyak memberikan kesempatan buat Tian untuk mematikan bola. Sempat tertinggal jauh 3-11 di game kedua, Tommy berupaya untuk mengejar ketertinggalannya. Setelah sempat memangkas selisih perolehan angka menjadi 14-17, Tommy kehilangan konsentrasi lagi. Akibat kekalahan tersebut, Kabidbinpres PP PBSI, Rexy Mainaky menginstruksikan pelatih tunggal putra prestasi untuk mengubah gaya main Tommy. Memang senjata andalan Tommy adalah reli panjang, namun ketika lawan berhasil meladeni serta memberikan tekana lebih, Tommy cenderung kalah. “Tommy butuh senjata baru untuk ke depannya. Dia harus bisa main di depan net, lebih agresif, dan jangan gampang bingung oleh situasi yang berubah dengan cepat. Dia harus lebih bagus menuju Olimpiade 2016 mendatang,” kata Rexy. Sementara itu, dua unggulan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir serta Hendra Setiawan/M Ahsan sukses menggebuk lawan-lawannya. Hendra/Ahsan menang dari Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata 22-20, 24-22. Sedang Owi/Butet, sapaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, menjinakkan Niclas Nohr/Sara Thygesen 21-16, 21-19. Lantas pemain tunggal putra PB Djarum Kudus Dionysius Hayom Rumbaka secara mengejutkan menang rubber game dari Wang Zhengming 17-21, 21-18, 21-19. (dra)

Tags :
Kategori :

Terkait