TI Mencari Figur Ketua Umum

Senin 20-10-2014,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Masa bakti Taekwondo Indonesia (TI) Kabupaten Cirebon periode 2010-2014 sudah berakhir sejak Agustus lalu. Hal itu terungkap saat TI menggelar Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) di GOR Ranggajati, Sumber, Kabupaten Cirebon, kemarin (19/10). Sekretaris Umum (Sekum) TI Kabupaten Cirebon, Doni Cahyono mengatakan, TI belum siap menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) untuk memilih ketua umum yang baru dan menyusun personalia pengurus periode 2014-2018. Karena itu, pada Agustus lalu, pihaknya melayangkan surat permohonan perpanjangan masa kepengurusan kepada TI Jawa Barat. Hal itu dilakukan agar persiapan Muscab dapat dilakukan dengan baik. “Jujur saja, kami belum siap melaksanakan Muscab karena masih mencari figur ketua umum yang tepat,” katanya.Doni mengakui, saat ini sudah ada sejumlah nama bakal calon ketua umum. Sayangnya, Doni enggan menyebutkan nama-nama tersebut. “Ada beberapa nama, namun tidak bisa saya sebutkan sekarang. Sebab, kami masih melakukan lobi-lobi dan pendekatan,” terangnya. Doni berharap, empat tahun ke depan, TI dipimpin oleh tokoh yang benar-benar peduli dan perhatian terhadap kemajuan olahraga taekwondo di Kabupaten Cirebon. “Kami tidak mau yang setengah-setengah. Makanya, kami selektif mencari figur pemimpin,” ujar mantan taekwondoin Kota Cirebon tersebut. Sementara itu, UKT tahun 2014 TI kemarin, diikuti 200 taekwondoin dari 10 unit taekwondo di Kabupaten Cirebon. UKT digelar untuk seluruh tingkatan, mulai dari guep (ranking dalam sabuk) 10 (sabuk putih) hingga guep 1 (sabuk merah strip dua). Menurut Doni, ke-200 taekwondoin tersbeut berhasil naik tingkat. “Ke-200 taekwondoin merupakan aset kita yang sangat berharga. Sayangnya, kita belum sepenuhnya bisa menjaga aset tersebut. Masih banyak taekwondoin binaan kita yang hijrah dan membela daerah lain,” tuturnya. Untuk membentengi agar taekwondoin Kabupaten Cirebon tidak hijrah dan membela daerah lain, kata Doni, tidak cukup jika hanya TI yang berusaha. “Harus ada upaya serius dari pemerintah untuk memperhatikan kepentingan atlet-atletnya. Jika tidak, kita hanya akan jadi penonton, sementara atlet-atlet kita malah membela daerah lain,” pungkasnya. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait