Optimis Perekonomian Daerah Terkendali

Selasa 21-10-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON - Indonesia punya pemimpin baru. Ya, pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla membawa harapan baru bagi Indonesia, tak terkecuali dunia perekonomian dengan fluktuasi yang cukup dinamis belakangan ini baik dari kurs dolar, saham dan lainnya. Bagaimana prediksi perekonomian daerah khususnya Cirebon dengan pemerintahan baru ini?. Pada Radar Cirebon Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon, Totok Hermiyanto mengungkapkan, kondisi ekonomi di daerah tak akan jauh berbeda dengan nasional, tetap bergairah dibawah kepemimpinan baru nanti. Meski tak dipungkiri akan berpengaruh juga pada inflasi setidaknya, hingga akhir tahun nanti. “Ya tentu saja inflasi akan ikut bergerak. Seperti nilai rupiah yang belakangan ini melemah dan kembali naik saat kedua petinggi rujuk, begitu juga pengaruhnya pada harga saham jadi sepertinya ekonomi masih aman,” ungkapnya, Senin (20/10). Prediksi ini, katanya, tentu juga akan bergantung pada pemilihan kabinet yang tepat untuk menumbuhkan harapan masyarakat khususnya lingkup internasional. Mengapa kondisi nasional dan daerah tak jauh beda salah satu sebabnya karena, yang berubah hanya menteri saja sedangkan kepala daerah masih sama. “Untuk nilai inflasi kami optimis masih akan terkendali pada standar 4,5 persen. Inflasi per akhir September 2014 diangka 4,32 (year on year), masih di bawah standar inflasi,” kata dia. Sambungnya, namun sebenarnya ada warning yang harus diwaspadai pemerintah soal inflasi yaitu rencana kenaikan harga BBM November mendatang. Sebab mau tidak mau inflasi juga akan turut berimbas, tinggal bagaimana sikap pemerintahan nanti. “Maksudnya apakah rencana ini akan masuk agenda pemerintahan baru atau tidak. Di luar itu subsidi untuk masyarakat akan tetap ada dengan konsisten mengembangkan ekonomi kreatif dan potensi daerah lainnya. Kalau melihat hitungannya kenaikan BBM Rp1.000 pengaruh pada inflasi kurang lebih 1 persen sedangkan, kenaikan Rp3.000 naiknya berkisar 2,5-3 persen,” ujarnya. Sementara itu Pengembang Bisnis Properti Cirebon (by Jayaland), Imron Hanafi menuturkan, terpilihnya Joko Widodo yang dilantik hari ini (kemarin,red) akan menjadi harapan baru khususnya dalam sektor pertumbuhan properti yang digelutinya. Harapan pertama ialah rupiah harus menguat. Pasalnya dengan menguatnya rupiah maka daya beli rumah juga turut meningkat, sebaliknya saat melemah (dolar naik) maka semua harga turut menanjak. Termasuk harga bahan baku, semen, cat, paku dan lainnya secara otomatis naik dan berpengaruh pada menurunnya daya beli. \"Sepertinya ini bukan hanya untuk bisnis properti tetapi hampir untuk semua jenis bisnis. Lainnya bisa membantu hal perijinan serta kepengurusan apapun terkait atau melibatkan lembaga pemerintahan agar lebih mudah dan transparan,\" harapnya. (tta)

Tags :
Kategori :

Terkait