Besar Belanja Daripada Pendapatan

Jumat 31-10-2014,07:51 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

RAPBD 2015 Defisit Rp23 Miliar KEJAKSAN- Keuangan Kota Cirebon tahun 2015 nanti diprediksi mengalami defisit Rp23 miliar. Hal itu terjadi lantaran nilai belanja Kota Cirebon lebih besar ketimbang pendapatan. Saat penyampaian RAPBD 2015 pada legislatif di DPRD, kemarin (30/10), Wali Kota Ano Sutrisno mengatakan defisit tersebut merupakan selisih perkiraan pendapatan dengan jumlah daftar usulan program dan kegiatan dari SKPD yang tercermin dalam rencana kerja anggaran (RKA). Selanjutnya, kata dia, defisit anggaran tersebut akan dibahas bersama, termasuk menentukan perkiraan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun 2014 yang akan dialokasikan melalui anggaran pembiayaan. “Pendapatan tahun 2015 direncanakan sebesar Rp1,192 triliun dan belanja direncanakan sebesar Rp1,215 triliun. Dengan demikian, terjadi defisit anggaran sebesar Rp23,026 miliar,” bebernya. Tidak hanya itu, dalam RAPBD 2015 juga terjadi penurunan dana alokasi umum (DAU). Awalnya, dalam KUA PPAS Tahun 2015, DAU direncanakan sebesar Rp618.963.352.000 dengan asumsi kenaikan 6 persen dari tahun 2014. Kenaikan 6 persen tersebut dianggap rasional mengingat tahun-tahun sebelumnya, tren DAU selalu meningkat. “Namun sesuai RUU tentang APBD tahun anggaran 2015 yang telah disahkan dalam pembicaraan tingkat 2, DAU yang diterima Kota Cirebon tahun 2015 adalah Rp577.764.436.000 atau menurun Rp6.163.255.000 dari tahun 2014,” ujarnya. Mengenai penurunan DAU tersebut, pemerintah telah mengirimkan surat klarifikasi pada menteri keuangan. Namun, hingga saat ini belum diperoleh penjelasan mengenai alasan penurunan DAU tersebut. Sementara itu, Ano juga mengakui bila belanja pegawai di tahun 2015 masih di atas 50 persen. Hal itu disebabkan karena masih jumlah pegawai di Kota Cirebon cukup banyak. Sehingga pengeluaran untuk belanja pegawai pun cukup besar. “Di belanja tidak langsung sendiri kan itu bukan hanya untuk gaji pegawai, tapi ada alokasi untuk belanja lainnya,” tuturnya. Mengeni peningkatan di sektor pendapatan sendiri, Ano mengatakan hal itu telah diperhitungan dari pencapaian tahun 2014. Dengan peningkatan-peningkatan yang terjadi di 2014, maka muncul sejumlah proyeksi dan kemungkinan-kemungkinan peningkatan pendapatan. “Ini dari berbagai sektor, baik itu PAD, ataupun PBB,” lanjutnya. Dengan diserahkannya RAPBD pada DPRD, Ano berharap pembahasan bisa segera dilakukan.  Meski hingga saat ini alat kelengkapan DPRD Kota Cirebon masih belum tersusun, namun Ano tetap optimis, APBD bisa selesai tepat pada waktunya. “Justru dengan penyerahan ini saya harapkan bisa memotivasi DPRD untuk bisa segera melakukan pembahasan. Karena ini kan untuk kepentingan bersama. Untuk masyarakat banyak,” tukasnya. Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Lili Eliyah SH MM mengatakan pembahasan nantinya akan dilakukan setelah alat kelengkapan selesai. Alat kelengkapan sendiri, kata dia, akan rampung dalam waktu dekat ini. “Insya Allah tetap bisa selesai tepat pada waktunya,” tuturnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar, fraksi sudah membagi-bagikan kursi untuk alat kelengkapan. Dan hari ini, Jumat (31/10),  akan ada rapat final alat kelengkapan, dan kemudian diparipurnakan. (kmg)

Tags :
Kategori :

Terkait