Wawali Telepon Sekda Tanya Mutasi

Jumat 21-11-2014,07:44 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Akhirnya Diundur, Agus Sukmanjaya Disebut-sebut Dipindahkan ke RSUDGJ KEJAKSAN- Sedianya mutasi akan digelar hari ini, Jumat (21/11). Tapi muncul informasi bahwa agenda penting ini diundur karena Wakil Wali Kota (Wawali) Nasrudin Azis masih di Bekasi, mengawal kontingen Kota Cirebon yang berlaga di Porda Jawa Barat. Sekda Kota Cirebon Drs Asep Dedi MSi memastikan mutasi diundur. Dia juga mengakui wawali memantau perkembangan Kota Cirebon. Hal ini dibuktikan dengan komunikasi aktif saat ada informasi mutasi akan digelar Jumat hari ini. “Pak wakil (Nasrudin Azis, red) telepon saya, menanyakan apakah benar mutasi akan digelar Jumat? Saya jawab tidak. Waktu mutasi dipastikan setelah penutupan Porda Jawa Barat,” terangnya di sela-sela syukuran pindah rumah jabatan sekda di Kesambi, kemarin. Asep Dedi mengatakan, persiapan mutasi selama ini sudah berjalan sesuai dengan prosedur dan tahapan yang ada. Meskipun waktu mutasi belum ditentukan, persiapan yang dilakukan tim Baperjakat terus berjalan. Hingga saat ini, seluruh pejabat promosi sudah dalam pendataan dan segera diserahkan kepada wali kota. Sebab, ujarnya, untuk menentukan nama-nama pejabat promosi hanya wali kota yang memiliki kewenangan. Namun, secara umum mutasi akan dibahas secara internal antara tim Baperjakat, wali kota dan wakil wali kota. “Saat ini Pak wakil masih di Bekasi. Belum ada pertemuan itu sampai penutupan Porda selesai,” tukasnya. Jika waktu mutasi sudah dekat, Asep Dedi akan memerintahkan BK-Diklat untuk membuat Surat Keputusan (SK) dan penomeran di Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Cirebon. Termasuk pejabat yang akan terkena rotasi, hal itu ada di bawah kewenangan wali kota. Hingga saat ini, Asep Dedi selaku ketua Tim Baperjakat belum diberikan arahan untuk rotasi pejabat. Baik eselon dua hingga empat. Untuk rotasi, ujarnya, tidak membutuhkan waktu banyak. Berbeda dengan menentukan calon pejabat promosi. Harus dipilih dan dipilah dengan sistem ranking. Tiga besar diajukan tanpa mengesampingkan calon lainnya. Artinya, calon pejabat lain yang memenuhi syarat administrasi, tetap dilampirkan. Juru bicara Nasrudin Azis, Umar Stanis Clau, mengatakan saat ini wakil walikota sedang bersama tim Porda Kota Cirebon, dan kemungkinan akan tiba di Kota Cirebon akhir pekan ini atau setelah penutupan Pordai. Karena sibuk dengan urusan Porda, sambung Umar, maka wakil wali kota belum bisa memberikan keterangan perihal mutasi. “Masih fokus target Kota Cirebon masuk 10 besar di Porda Jabar. Nanti setelah Porda, beliau akan bicara perihal mutasi,“ beber Umar. Sementara itu, gerakan dinamis menjelang mutasi semakin terlihat. Beberapa pejabat eselon tiga disebut mulai bergerilya untuk berpindah tugas di tempat yang diinginkan. Bahkan, hal itu sampai pula pada eselon empat. “Mereka sudah mulai bergerilya. Karena mengetahui informasi mutasi setelah penutupan Porda. Sedangkan penutupan Sabtu minggu ini. Waktu mereka semakin terbatas,” ujar sumber Radar Cirebon, Kamis (20/11). Rotasi untuk eselon tiga, hampir pasti terjadi pada beberapa camat. Begitupula para lurah, pergantian akan berjalan. Anggota Tim Baperjakat Kota Cirebon Jamaludin SSos mengisyaratkan akan terjadi perombakan besar di posisi para kabag dan setwan, sekretaris SKPD eselon dua, camat, hingga lurah. Muncul informasi jika Kabag Humas Agus Sukmanjaya akan menempati posisi sebagai wakil direktur (wadir) umum dan keuangan RSUD Gunung Jati (RSUDGJ) menggantikan Yayat Sudaryat. Kabag Keuangan RSUDGJ Drs Moch Atlantik juga disebut bakal diganti dan akan menempati pos yang ditinggalkan Eko Sambujo sebagai kabid Perbendaharaan DPPKD. Eko sendiri mendapatkan promosi sebagai pejabat eselon II. Hanya saja hingga saat ini belum jelas siapa yang akan mengisi kursi yang ditinggalkan Agus Sukmanjaya. Kabag Pembangunan H RM Abdul Syukur yang diisukan pindah ke rumah sakit atau menjadi kabag humas, membantah keras kabar itu. Dirinya malah ingin tetap menjalankan tugasnya selama ini sebagai kabag di setda. “Kata siapa saya pindah? Di sini saja juga tidak apa-apa, bagi saya yang penting bekerja dengan baik dan amanah menjalankan tugas,“ Kata Syukur. Begitu juga Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Sanusi SSos yang dikabarkan akan menempati posisi staf ahli dan posisinya digantikan M Taufan Bharata SSos justru tidak terlalu mempersoaalkan. Bagi Sanusi, di manapun dirinya ditempatkan, baginya tidak ada persoalan. Karena jabatan itu adalah amanah dan harus siap ditempatkan  dimana saja, apalagi dirinya sudah eselon II. Sanusi justru tidak tertarik melakukan kasak-kusuk seperti kolega-koleganya yang mencari posisi atau mengamankan posisi. Karenanya tidak heran jika dirinya tidak pernah ikut nimbrung dengan teman-temannya membahas  mutasi.  “Saya tidak pernah tertarik membahas mutasi, eselon II sekarang ini sudah saya syukuri. Di manapun ditempatkan, saya selalu siap,“ tandasnya. (ysf/abd)

Tags :
Kategori :

Terkait