Rapor Merah bagi Pasangan Utama

Jumat 05-12-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Gampar Menilai Setahun Tidak Ada Perubahan KUNINGAN - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Generasi Muda Pejuang Rakyat (Gampar), berunjuk rasa untuk memperingati satu tahun kepemimpinan Bupati Kuningan Hj Utje Ch Suganda dan Wakil Bupati H Acep Purnama. Aksi mereka dilakuan di depan kantor Pemerintah Kabupaten Kuningan, Kamis (4/12). Aksi ini ditunjukkan untuk mengkritisi dan menuntut realisasi visi dan misi Kuningan MAS dari Utama (Utje-Acep Purnama). Dalam aksi Gampar kali ini diawali dengan melakukan jalan kaki dari Pandapa Paramarta menuju Kantor Bupati Kuningan. Sesampainya di depan pendopo bupati, para pendemo yang membawa spanduk bertuliskan “Rapor Merah Utama, Tuntaskan Masalah-masalah Rakyat”, itu menyanyikan lagu selama ulang tahun kepada bupati dan wakil bupati Kuningan. Korlap Aksi Gampar Yogi Prayudi dalam orasinya mengatakan, tekad menjadikan Kuningan sebagai kabupaten yang mandiri, agamis dan sejahtera (MAS) hanya jadi wacana saja. Di mana ekonomi mandiri yang di gagas Utama sampai saat ini belum ada realisasinya. Bahkan untuk kebutuhan beras saja masyarakat Kuningan membeli dari daerah lain. “Kuningan MAS hanya sebuah slogan belaka, malahan aset Kabupaten Kuningan dijual ke investor asing yang nantinya bakal di eksplorasi, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan,” kata Yogi. Yogi menilai, selama setahun kepemimpinan Utama pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan dan infrastruktur belum maksimal. Utama hanya melanjutkan kepemimpinan bupati sebelumnya, yakni H Aang Hamid Suganda, yang tidak lain suami Hj Utje Ch Suganda. Bahkan dirinya menilai, tidak ada ketegasan dari sosok orang nomor satu di Kuningan dalam menjalankan roda pemerintahan. \"Sudah satu tahun visi dan misi yang dilakukan bupati dan wakil bupati Kuningan ternyata nol besar. Kebijakan yang tidak tepat sasaran dan belum dirasakan langsung oleh masyarakat,\" teriak Yogi. Pada pilkada lalu, lanjut Yogi, dirinya ikut menyukseskan pasangan Utama. Oleh karena itu, dirinya menagih janji sebagai konstuennya. “Kami berikan nilai rapor merah kepada kepemimpinan Utama selama setahun ini. Karena Utama hanya melanjutkan program bupati sebelumnya,” tandasnya. Usai melakukan orasi di depan kantor bupati, massa Gempar yang mendapat penjagaan ketat dari kepolisian, kemudian membubarkan diri dengan tertib. Aksi ini juga menjadi perhatian serius dari warga Kuningan yang melintas ke kantor bupati. (mus)

Tags :
Kategori :

Terkait