Misi Revans PB Djarum

Rabu 10-12-2014,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – PB Djarum Kudus mematok target selangit Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2014 yang berlangsung di GOR Bima Kota Cirebon, hari ini (10/12) hingga Minggu (14/12). PB Djarum optimistis mampu merebut gelar juara pertama di kelompok dewasa nomor beregu campuran. Manajer PB Djarum, Fung Permadi mengatakan, dengan materi pemain yang dimilikinya saat ini, timnya yakin mampu membalas dendam atau revans dua tahun lalu saat ditumbangkan Jaya Raya Jakarta di Kejurnas PBSI 2012. “Kejurnas tahun ini bertepatan dengan tahun genap. Makanya, dipertandingkan nomor beregu campuran di kelompok dewasa. Kami punya misi untuk merebut gelar juara pertama dari Jaya Raya,” ujarnya. PB Djarum meraih juara pertama beregu campuran pada Kejurnas PBSI 2010. Setelah gagal berada di podium tertinggi dua tahun lalu, tidak heran gelar juara pertama menjadi target utama PB Djarum di kejurnas tahun ini. Namun demikian, Fung Permadi tetap mewaspadai Jaya Raya. Menurut dia, Jaya Raya punya segudang pemain kelas dunia, sehingga menjadi pesaing terkuat. “Tantangan kita memang cukup besar. Jaya raya tetap menjadi pesaing yang berat. Mutiara Cardinal dan klub-klub lain juga turun dengan sejumlah pemain hebat. Persaingan pastinya bakal lebih ketat,” katanya kepada Radar Cirebon. Sementara itu, sebanyak 18 klub bulu tangkis terbaik Indonesia dipastikan bakal turun di kejurnas tahun ini. Jumlah klub menjadi lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya karena tahun ini format kompetisi dibagi menjadi dua divisi, yakni Divisi I dan II. Dengan menggunakan format setengah kompetisi, delapan klub dibagi dalam Grup A dan B. Grup A dihuni oleh juara bertahan Jaya Raya Jakarta, SGS PLN Bandung, Jaya Raya Suryanaga Surabaya, dan USM Semarang. Lalu Grup B diisi runner-up Djarum Kudus, Tangkas Jakarta, Mutiara Bandung, dan Pertamina Jakarta. Pada babak penyisihan yang mulai bergulir hari ini, di Grup A akan bertanding Jaya Raya versus USM serta SGS lawan Suryanaga. Sementara di Grup B, Djarum menghadapi Pertamina dan Tangkas lawan Mutiara. Ketua Harian Jaya Raya, Retno Kustiyah ketika dihubungi kemarin (9/12) menuturkan target timnya adalah mempertahankan gelar juara. Apalagi di kejurnas beregu ini, susunan pemain yang dipakai mirip Piala Sudirman. Yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Jaya Raya sendiri menganalkan tiga sektornya untuk kejurnas beregu ini. Yakni ganda putra, ganda putri, dan tunggal putri. Di sektor ganda putra, peraih emas Olimpiade 2008 Beijing serta Asian Games 2010 Markis Kido/Hendra Setiawan menjadi andalan. Lantas di sektor ganda putri, peraih emas Asian Games 2014 Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari ditargetnya mengamankan poin. Untuk tunggal putri, secara bergantian bisa dipasang nama Bellaetrix Manuputty atau Adriyanti Firdasari. “Kalau sektor tungal putra dan ganda campuran, kita memang ada. Tapi tidak sekuat ketiga sektor yang tadi saya sebut. Tapi, kita masih optimis bisa juara kok,” sebut Retno. Untuk persaingan Grup A, lawan terberat tetap SGS. Sebab, pemain senior yang sudah pensiun Taufik Hidayat kabarnya dipanggil kembali dan akan tampil di kejurnas ini. Sedang dari Djarum menjadi kandidat kuat dari Grup B untuk memenangi turnamen ini. Barisan pemain klub asal Kudus pun lengkap. Sebut saja Dionysius Hayom Rumbaka, Muhammad Ahsan, Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Vita Marissa, Praveen Jordan, dan Debby Susanto. Sementara itu, 10 klub lainnya akan bersaing di Divisi II. Yaitu Candra Wijaya Banten, Elang Yogyakarta, Generasi Bangka Belitung, Warna Agung NTB, Sintuwu Maroso Sulteng, Keshab Timur Kaltim, Icli Gowa Sulsel, Banda Baru KEPRI, Mangupura Bali, dan Mutiara Sulawesi Barat. Basri mengatakan, dipilih Cirebon sebagai tuan rumah kejurnas tahun ini merupakan misi dari PB PBSI dengan tujuan agar gaung pembinaan bulu tangkis di daerah menjadi lebih besar. ”PBSI sengaja menggelar kejurnas di kota berbeda setiap tahunnnya. Tujuannya, agar pembinaan di daerah lebih merata,” katanya. Cirebon sendiri menurut Basri, memi­liki sejarah panjang di dunia bulu tangkis Indonesia. Cire­bon pernah melahirkan pebu­lu tangkis Nasional seperti Chan­­dra dan Indra Wijaya. “Kami berharap muncul bibit-bibit baru dari daerah yang akan meng­gan­tikan senior-senior mere­ka,” pungkasnya. (ttr/mid)

Tags :
Kategori :

Terkait