ANJATAN – Kekesalan warga di sepanjang jalan raya Anjatan-Haurgeulis mulai memuncak. Mereka nekat menancapkan pohon pisang di tengah jalan yang kondisinya rusak berat. Seperti yang terlihat di tengah jalan raya Desa Kopyah Kecamatan Anjatan, Rabu (10/12). Sebatang pohon pisang tertancap di tengah jalan raya yang berlubang, sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang tak kunjung melakukan perbaikan. Penancapan pohon setinggi dua meter itu, sekaligus sebagai penanda untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. “Pernah terjadi tabrakan antar kendaraan roda empat di lokasi itu,” ujar Arif salah seorang warga. Sepengetahuannya, kerusakan jalan sudah berlangsung sejak tiga bulan karena tidak kuat menahan beban berlebih kendaraan yang melintas setiap hari. Semula kondisi lubang masih kecil, namun saat musim hujan semakin melebar dan membahayakan pengendara. “Mudah-mudahan pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak, jangan sampai terjadi kecelakaan dan menimbulkan korban,” harapnya. Warga lainnya, Wanto membenarkan kerusakan sejumlah ruas jalan Anjatan-Haurgeulis akibat terus-terusan dilalui kendaraan berat seperti truk proyek. Tidak hanya memperparah kerusakan jalan, aktivitas truk pengangkut material itu juga dinilai telah mengganggu kenyamanan warga. “Kondisi jalan semakin rusak, lingkungan kami juga menjadi tidak nyaman,” ucap dia dengan nada kesal. Dia melihat, armada dump truck pengangkut material tanah yang jumlahnya mencapai puluhan itu kedapatan kerap melebihi tonase. Tak jarang muatan yang berlebih itu tumpah berceceran ke jalan-jalan. Bukan cuma itu saja, banyaknya dump truck yang konvoi sering membuat arus lalu lintas kendaraan tersendat. Dia juga berharap agar pemerintah tegas menyentil pelaksana proyek pengurugan jalan di wilayahnya. Apalagi frekuensi hilir mudik kendaraan proyek cukup tinggi dan masih terus berlangsung. (kho)
Warga Tancap Pohon Pisang di Tengah Jalan
Kamis 11-12-2014,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :