SPI Ancam Luruk Kantor Bupati

Sabtu 27-12-2014,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Buntut Kelangkaan Pupuk Subsidi ASTANAJAPURA - Lamban­nya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menangani kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Cirebon membuat para petani kecewa. Bahkan Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Cirebon berencana meluruk kantor Bupati Cirebon, untuk meminta pertanggungjawaban Bupati terkait kelangkaan pupuk. Ketua DPC SPI Kabupaten Cirebon Ahmad Zaeni kepada Radar mengatakan sudah hampir dua bulan pupuk bersu­bsi­di di Kabupaten Cirebon menga­lami kelangkaan. “Sudah mau dua bulan pupuk bersu­bsidi sampai saat ini masih sangat sulit diperoleh para petani. Petani merasa sangat resah dengan hilangnya pupuk bersubsidi dari pasaran,” ujarnya. “Petani sudah sangat marah dengan kondisi kelangkaan pupuk bersubsidi ini, makanya kami selaku organisasi petani bersama ratusan petani lainnya berencana mendatangi kantor Bupati Cirebon. Kami ingin meminta penjelasan kepada Bupati Cirebon terkait kelangkaan pupuk di Kabupaten Cirebon,” lanjut Zaeni. Ia menilai Pemkab Cirebon sangat lambat mengatasi kelangkaan pupuk subsidi di Kabupaten Cirebon. “Sudah dua bulan pupuk subsidi hilang dari pasaran, namun Pemkab terkesan berdiam diri, tidak ada tindakan apapun dari Pemkab untuk menyelesaikan masalah kelangkaan pupuk ini,” tukasnya. Sementara itu salah seorang petani asal Pangenan, Bisrun memilih pasrah dengan kelangkaan pupuk bersubsidi. “Susah sekali, sudah satu bulan saya cari pupuk subsidi tapi nggak ada. Jadi daripada tanaman saya mati, saya terpaksa pakai pupuk impor yang harganya hampir tiga kali lipat,” akunya. Diberitakan sebelumnya kelangkaan pupuk bersubsidi semakin meluas hingga hampir di seluruh wilayah timur Cirebon. Bahkan beberapa penjual pupuk mengaku sudah dua bulan ini tidak mendapatkan stok pupuk bersubsidi. Karena kelangkaan pupuk yang terlalu lama, para petani terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya jauh lebih mahal dari pupuk bersubsidi. Salah satu penjual pupuk di Gebang, Komala kepada Radar mengakui untuk pupuk bersubsidi jenis ZA dan SP36 menga­lami kelangkaan. “Kalau pupuk subsidi jenis ZA dan SP36 itu sekarang nggak ada stok, susah sekali stok­nya sedangkan untuk pupuk bersubsidi jenis urea masih ada. Tapi petani ini butuh ketiga-ketiganya, nggak cuma urea saja,” paparnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait