Tes Medis Terpusat di Jakarta

Sabtu 27-12-2014,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Dilakukan Demi Standarisasi Legiun Asing JAKARTA - Pemain asing yang ingin bermain di salah satu klub Indonesia Super League (ISL) 2015 harus benar-benar menjaga kebugarannya. Sebab, pada ISL 2015 nanti, penjaringan legiun asing bakal semakin ketat. PT Liga Indonesia (PT LI) sudah mulai menerapkan tes medis secara terpusat di Jakarta. Rangkaian tes medis itu dilakukan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta. Untuk tes medis itu, durasi waktu yang diberikan mulai dari pekan ini hingga medio Februari mendatang, atau di saat bursa transfer pemain ISL 2015 ditutup. \"Tes medis ini wajib hukumnya bagi pemain asing yang akan bermain di ISL,\" ujar CEO PT LI, Djoko Driyono. Djoko menyebut, tes medis secara terpusat ini dilakukan sebagai upaya standarisasi tes medis oleh PT LI sebagai operator yang menaungi ISL. Berbeda dengan musim-musim sebelumnya, agenda tes medis memang diserahkan kepada klub. Validitasnya pun kadang seringkali diragukan karena dijalankan tidak 100 persen. Dia menolak jika standarisasi tes medis ini dianggap melangkahi kewenangan klub. Sebaliknya, langkah ini disebutnya sebagai bagian dari tugas PT LI untuk meningkatkan mutu kompetisi ISL dari tahun ke tahun. \"Tujuan utama kami selain meningkatkan kualitas liga sendiri, juga demi melindungi klub,\" cetusnya. Semua pembiayaan tes medis ini akan ditanggung oleh PT LI. Pemain baru diharuskan merogoh kocek untuk membayar tes medis apabila mengulangi tes kesehatan karena gagal di tes pertama. Walaupun hampir semua tes akan dilakukan di Jakarta, PT LI sudah mengantisipasi jika peserta tes overload. \"Surabaya akan jadi opsi kedua, itu kemungkinannya,\" lanjut pria yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI itu. Banyak pihak yang memberikan apresiasi dengan program standarisasi tes medis oleh PT LI ini. Bukan hanya klub sebagai konsumen dari jasa pemain asing itu, demikian juga dari agen pemain yang bertindak sebagai pemasok. Tentunya dalam hal ini agen pemain yang resmi dan terdaftar di FIFA ataupun PSSI. Salah satunya adalah Eddy Syahputra. Pemilik agensi pemain asing bernama Ligina Sportindo ini menganggap standarisasi tes medis sebagai bagian dari verifikasi pemain asing. Tujuannya, jelas untuk melihat apakah si pemain asing benar-benar punya kualitas layak tampil di ISL, dan juga menghindari upaya nakal antara agen nakal dan oknum klub tidak bertanggung jawab. \"Jadi, begitu ada agen nakal yang memasukkan pemain asing berkualitas rendah, bakal langsung kelihatan. Sehingga, oknum klub pun tidak bisa kongkalingkong dengan si agen pemain nakal membohongi kondisi kebugaran si pemain. Selama ini sering lolos karena di dalam klub sendiri kadang ada oknum yang meloloskannya untuk kepentingan pribadi,\" tegas dia. (ren/ko)

Tags :
Kategori :

Terkait