Federer Kejar Titel Ketujuh

Sabtu 07-02-2015,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

DUBAI - Gagal di Australia Terbuka, Roger Federer kini mencoba peruntungannya di turnamen Dubai Duty Free yang akan digelar akhir bulan ini. Di Dubai, Federer sudah enak kali mengangkat trofi dan kini ia mencoba untuk meraih gelar ketujuhnya. Federer yang merupakan juara bertahan baru saja menorehkan sejarah ketika ia menjuarai turnamen di Brisbane bulan lalu yang membuatnya tak hanya meraih gelar ke-83 sepanjang karir, tetapi juga kemenangan ke-1000 di partai tunggal, yang pertama diraih di era “open”. Dominasinya di Dubai sudah berlangsung lama. Setelah kalah di debutnya tahun 2002 dari Rainer Schuettler di babak kedua, petenis flamboyan asal Swis itu baru gagal dua kali untuk menembus final, yaitu pada tahun 2008 ketika ia takluk di tangan Andy Murray di babak pertama, dan tahun 2013 saat ia kalah di babak semifinal dalam laga tiga set dari Tomas Berdych setelah meraih tiga kali match point. Federer sempat gagal merebut juara di final saat menghadapi Rafael Nadal tahun 2006 juga dengan tiga set. Tapi ia langsung membalas kegagalannya setahun berikutnya dengan mengalahkan Novak Djokovic di perempatfinal sebelum menyingkirkan Mikhail Youzhny di final untuk merebut gelar keempatnya di Dubai. Saat ini Federer mengaku telah siap untuk berjuang merebut gelar ketujuh di Dubai dengan berbebakal lima titel dan enam final pada tahun 2014 yang membuat kepercayaan dirinya semakin besar. “Saya rasa saat ini saya melepaskan servis lebih konsisten dan kuat sepanjang karir saya.  Saya jelas berpikir bahwa raket baru telah membantu saya sedikit. Konsentrasi saya sekarang ke situ, karena saya merasa, berkali-kali, Anda ingin selalu berkembang. Saya merasa bisa bermain sangat baik sekarang,” ujar Federer seperti dilansir Reuters. Satu-satunya hal yang harus ia sesuaikan seiring usianya yang semakin menua adalah porsi latihan tenis dan latihan fisik nya. “Itu pasti berubah karena saya lebih berhati-hati agar tidak cedera. Kualitas lebih penting dari kuantitas. Waktu kita masih muda, berlatih keras berjam-jam tak jadi masalah walaupun letih. Tapi saya sekarang 33 tahun, jadi situasinya sudah berbeda sekarang dibanding saat sepuluh tahun yang lalu,” tandas Federer. (dim)

Tags :
Kategori :

Terkait