Vonis Lee Chong Wei Segera Diputus

Rabu 15-04-2015,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

KUALA LUMPUR  - Setelah melewati ‘perjalanan’ cukup panjang, Badminton World Federation (BWF) akhirnya memastikan vonis Lee Chong Wei. Vonis kasus doping pebulutangkis tunggal putra Malaysia itu diputuskan dalam rentang tiga pekan mendatang. Jika terbukti bersalah, mantan pemain nomor satu dunia itu bisa dijatuhi larangan bertanding alias skorsing maksimal selama dua tahun. Saat ini, Lee berusia 32 tahun. Artinya, bila ia sampai betul bersalah menggunakan doping, maka Lee baru dapat kembali bertanding di usia 33 atau 34 tahun, mengingat tuduhan pelanggaran dopingnya tertanggal 11 November 2014 atau sekitar tiga bulan pasca dinyatakan positif mengonsumsi dexamethasone kala menjalani tes doping di Kejuaraan Dunia BWF tahun lalu. Dan hal tersebut, bukanlah suatu situasi ideal. Baik bagi Lee, maupun bagi Malaysia, yang sampai sekarang masih kesulitan melahirkan juara bulutangkis lagi. “Tidak banyak yang bisa saya bagi (bicarakan, red) karena keputusannya belum dibuat. Mereka (BWF) mengatakan mungkin akan membutuhkan waktu maksimal tiga pekan. Bisa juga lebih awal (cepat, red),” tutur Lee, dilansir thestar.com, Selasa (14/4). Selama menjalani larangan bertanding sementara, peringkat dunia Lee sudah terjun bebas sampai ke urutan 17 dunia. Kendati mengaku tidak akan mudah mengembalikan peringkat dunianya kembali ke puncak, Lee merasa puas dengan hasil kerja tim kuasa hukumnya, yang dipimpin Mike Morgan, pada sidang awal (hearing) di Amsterdam, Belanda, Sabtu (11/4). Sambil menanti kepastian masa depan karir bulutangkis profesionalnya, Lee akan terus menjalani latihan seperti biasa. “Tidak banyak yang bisa saya lakukan selain menunggu. Selama itu, saya hanya akan kembali melanjutkan berlatih,” ujar peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012 itu. Kasus doping Lee bukanlah satu-satunya isu yang tengah menyoroti Malaysia sebagai salah satu negara kompetitor bulutangkis. Berdasarkan pernyataan pemain Denmark, Hans Kristian Vittinghus, dirinya pernah ditawari sejumlah uang supaya mengalah dalam pertandingan oleh seorang pria berkebangsaan Malaysia beberapa waktu lalu. Dilansir dari AFP, pria tersebut menawari Vittinghus uang suap senilai 2.500 sampai 3.000 Euro melalui media sosial Facebook. Sebagai gantinya, pemain berperingkat 11 dunia itu diminta mengalah di turnamen Singapura Terbuka 2014 dan Piala Thomas 2014. “Ada banyak uang beredar di dunia bulutangkis. Bukan hanya untuk hal positif, tapi juga kepentingan lain, seperti pengaturan pertandingan,” cetus Vittinghus. “Saya rasa, tidak ada turnamen yang aman dari suap dan semacamnya. Kehidupan saat ini sangat berhubungan dengan internet, dan kasus seperti ini bisa saja terjadi di mana pun, bukan hanya di Asia,” lanjutnya. Meski telah melaporkan kejadian tersebut ke BWF, sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari induk organisasi bulutangkis dunia itu. Padahal, saat ini jabatan Presiden BWF masih dipegang Poul-Erik Hoyer Larsen, yang sama-sama berkewarganegaraan Denmark seperti Vittinghus. (fay)

Tags :
Kategori :

Terkait