CIREBON- Tim Skuad K9 Unit Satwa Dit Sabhara Polda Jabar belum berhasil menemukan titik duga keberadaan 3 korban longsor galian tambang Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Timbunan tanah yang tebal membuat anjing pelacak yang diturunkan kesulitan untuk menemukan titik duga lokasi 3 korban yang belum ditemukan. Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto melalui Kapolsek Dukupuntang AKP Sudarman mengatakan tim K9 belum berhasil menemukan titik duga keberadaan korban. Diduga, anjing pelacak kesulitan menemukan titik duga lantaran longsoran masih tebal. “K9 ini masih belum menemukan titik duga korban, karena memang timbunan masih tebal. Jadi tadi anjing pelacak di bawah ke atas, lalu turun ke bawah. Setelah di bawah, anjing pelacak ke atas lagi. Jadi masih besar kemungkinan korban tertimbun cukup dalam,” tuturnya kepada Radar, kemarin (6/5). Kemungkinan besar ketiga korban berada di akses jalan untuk kendaraan evakuasi. Sehingga rencananya, hari ini tim evakuasi akan membongkar jalan yang sudah dibuat. Namun diakuinya proses pembongkaran akses jalan itu haruslah hati-hati, lantaran potensi longsor susulan masih tinggi. “Kita fokuskan dulu di satu titik, yang jelas kita berhati-hati karena ini semuanya rawan longsor,” tuturnya. Untuk proses evakuasi yang dilakukan kemarin (6/5), Sudarman menjelaskan tim berhasil mengevakuasi bangkai ekskavator. Artinya, kata dia, seluruh kendaraan yang tertimbun sudah berhasil dievakuasi. “2 unit beko (ekskavator) dan 2 unit truk sudah berhasil kita evakuasi. Ini berarti sudah tinggal pencarian korban saja, karena semua kendaraan yang tertimbun berhasil diangkut,” lanjut dia. Proses evakuasi bangkai ekskavator pun, diakui Sudarman cukup sulit. Mengingat, kabel sling yang digunakan untuk mengangkat badan ekskavator sempat putus. Hal itu sempat membuat tim harus memutar otak. Akhirnya setelah mengganti kabel dan mengangkat sebagian timbunan, ekskavator tersebut berhasil diangkat. “Memang tadi kabel sempat putus, tapi akhirnya berhasil kita angkat,” tukasnya. Sementara Kasi Ops Basarnas Jawa Barat, Harsono mengatakan ekskavator berhasil dievakuasi dari kedalaman 5 meter. Ekskavator yang ditemukan itu diduga dioperatori oleh Edi, warga Karawang yang sudah ditemukan. “Sekarang sudah evakuasi dua ekskavator. Tapi memang sempat putus kabel slingnya, tapi Alhamdulillah bisa terangkat,” lanjutnya. Ditanya titik korban lainnya, Harsono pun mengaku belum bisa memprediksinya. Hingga saat ini belum ada titik-titik kemungkinan keberadaan korban. “Kemarin kita perkirakan korban lain berada di bawah ekskavator itu, tapi setelah diangkat, ternyata tidak ada. Maka dari itu, kita serang raba-raba lagi titiknya dimana,” lanjutnya. Banyaknya material berupa batu besar, diakui Harsono menjadi kendala utama dalam proses evakuasi. Tim harus bekerja keras untuk menggeser batu dan berhati-hati agar tidak terjadi longsor susulan. KUMPULKAN KELUARGA Selagi proses evakuasi berjalan, pihak Polres Cirebon sudah mengumpulkan anggota keluarga korban yang hingga saat ini masih belum ditemukan. Pertemuan dilakukan pada hari pencarian ketujuh. Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto mengatakan dalam pertemuan tersebut dirinya meminta kejelasan pada keluarga korban mengenai proses evakuasi yang berjalan. “Apakah memang ingin dilanjutkan, atau seperti apa. Ternyata mereka menginginkan proses evakuasi tetap berjalan hingga para korban ditemukan,” tutur kapolres. Sementara itu, paman Samsul Anwar, Sutandi (48) berharap keponakannya itu bisa segera ditemukan. Diakuinya pihak keluarga siap menerima Samsul dalam kondisi apapun. “Harapan kami semoga cepat ketemu. Saya memang sudah ikhlas, hanya saja kalau jasad belum ketemu masih ada yang kurang,” tuturnya. (kmg)
Semua Alat Ditemukan, Tinggal Tiga Korban Lagi
Kamis 07-05-2015,09:28 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :