Korban Tewas Miras Jadi 9

Selasa 21-07-2015,09:13 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

18 Orang Masih di RS, Polisi Ciduk Penjual Miras, Bandarnya Malah Buron CIREBON- Korban tewas akibat menenggak miras oplosan di Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, bertambah. Sehari sebelumnya 7 remaja dari dua desa di Kecamatan Susukan meregang nyawa, Senin (20/7) dua remaja lainnya ikut meninggal dunia. Hingga pukul 21.00 tadi malam, total 9 orang tewas dan 18 lainnya masih harus menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Cirebon. Data yang dihimpun koran ini sepanjang siang kemarin, para korban menggelar pesta miras di lima tempat. Antara lain tiga tempat di Desa Ujung Gebang, Kecamatan Susukan, satu tempat di Desa Luwung Kencana, Kecamatan Susukan, dan satu tempat lagi di Jatitujuh, Majalengka. Kelompok pertama yang menggelar pesta miras di Jatitujuh Majalengka diikuti sekitar 12 remaja. Usai pesta miras, dua remaja kemudian tewas, sementara 10 lainnya menjalani perawatan. Kelompok dua menggelar pesta miras di Desa Ujung Gebang. Di situ diikuti oleh 7 remaja, 1 remaja kemudian tewas. Kelompok ketiga menggelar pesta miras di Desa Ujung Gebang. Kelompok ini berang­gotakan 5 orang, dua orang di antaranya meregang nyawa. Kelompok keempat menggelar pesta miras masih di Desa Ujung Gebang. Tiga orang yang mengonsumsi miras di kelompok ini salah satunya meninggal dunia. Sementara kelompok terakhir yang menggelar pesta miras di Desa Luwung Kencana, dua orang tewas sementara lainnya menjalani perawatan. Diberitakan sebelumnya, para korban tewas yang masih usia remaja tersebut disebut-sebut menggelar pesta miras sejak hari Lebaran Jumat (17/7) hingga Sabtu (18/7). Para korban pun berjatuhan dari mulai hari Sabtu. Mereka rata-rata mengeluhkan tubuh terasa panas, kepala pusing, dan perut mulas. Sejumlah korban yang selamat yang ditemui Radar mengaku tak mencampurkan apapun ke dalam miras yang mereka beli dari dua pedagang di Desa Ujung Gebang. Dugaan sementara miras tersebut dibuat sendiri oleh pedagang dengan racikan dan dosis yang tak diketahui kadarnya. Salah satu korban selamat, AS (16), mengatakan ia membeli miras yang sudah dikemas dalam botol air mineral dan berwarna bening. Ia tidak mencampurkan apapun ke dalam miras tersebut. Ia mengaku menenggak miras itu bersama empat orang lainnya di salah satu rumah di Desa Luwung Kencana. Dari lima orang tersebut, dua orang kemudian tewas. “Saya gak nyampur apapun ke dalam minumannya. Baru kerasa besoknya, pusingnya gak ilang-ilang dan perutnya sakit sekali,” ujarnya saat ditemui Radar di RSUD Arjawinangun. Korban lainnya, AG, meng­aku bersama rekannya mencam­purkan obat-obatan apotek ke dalam minuman tersebut untuk menambah kadar mabuk dalam minuman yang dibeli secara patungan itu. “Dicampur odol sama dekstro,” tuturnya. JADI TERSANGKA AT (32) warga Desa Ujung Gebang yang menjual miras maut yang merenggut 9 nyawa manusia akhirnya diciduk polisi. Bersama dengan AT, polisi mengamankan 743 dus miras jenis ginseng yang dikemas dalam botol air mineral yang belum sempat diedarkan. Di hadapan petugas, AT mengaku mendapatkan miras tersebut dari seorang agen berinisal SB di sebuah perumahan di Kecamatan Arjawinangun. Miras tersebut kemudian dijual Rp13 ribu per botol ukuran 600 ML. “Dijualnya ke sekitar saja, pembeli banyak yang datang karena lebih murah dari penjual lain. Di tempat lain bisa Rp15 ribu,” ujar AT. Paman AT berinisial LR yang ditemui Radar di Mapolsek Susukan mengatakan kepona­kannya tersebut sudah menjual miras lebih dari 5 tahun. Selama itu juga tidak pernah ada masalah serius. “Ini kan karena anak-anak yang minumnya aja dicampur dengan bahan macam-macam. Kalau murni saja sih gak mungkin kenapa-napa,” beber LR. Ia menambahkan, AT tidak pernah menambah campuran ataupun mengubah isi minuman tersebut. Menurutnya, AT hanya menjual dan barang tersebut murni dari agen. “Keponakan saya ini kan hanya menjual, kalau mau tangkap ya tangkap pembuatnya atau agen besarnya,” imbuhnya. Sementara dari keterangan AT, polisi pun mengejar sang agen miras berinisial SB di sebuah perumahan di Kecamatan Arjawinangun. Namun usaha polisi sia-sia. SB sudah keburu mencium kedatangan polisi sehingga bisa kabur saat akan disergap. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait