BOS Madrasah Belum Cair Delapan Bulan KUNINGAN – Sejumlah madrasah terus mempersoalkan belum cairnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah tahun 2015 selama lebih dari delapan bulan. Persoalan yang bisa “membunuh” lembaga pendidikan di bawah kewenangan Kementerian Agama (Kemenag) Kuningan tersebut, Kamis (27/8), menjadi bahasan utama Silaturahmi dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Persatuan Guru Madrasah (PGM) Kuningan di Lembah Ciremai Resto. Keluh kesah mereka pun didengar oleh Bupati Kuningan, Hj Utje Ch Suganda. “Situasi PGM masih prihatin akibat belum turunnya dana BOS,” aku Ketua DPD PGM Kuningan, Heri Purnama MPd, kemarin. Silaturahmi kemarin dimanfaatkan untuk menyatukan misi agar kondisi madrasah bisa berjalan normal lagi. PGM menyatukan misi perjuangan untuk kesejahteraan guru madrasah sebagai skala prioritas utama. Jika guru madrasah belum mendapat honor, sertifikasi terganggu, tentu sudah menjadi tanggungjawab PGM untuk membantu. Terkait BOS, Heri pernah mengkonfirmasi kembali ke Kanwil Kemenag Jabar. Hasilnya, dana BOS tetap belum ada gambaran cair secara keseluruhan dalam waktu dekat. Yang akan dicairkan baru sebatas alokasi honorer selama dua bulan. Untuk keseluruhan pencairan, madrasah diharuskan untuk membuat laporan keuangan secara valid, lalu direkap Kemenag untuk segera dikirim ke Kanwil. “Mari kita semua kerjakan ketentuan itu. Ini supaya dana BOS bisa cepat cair,” ajaknya. Ditegaskan bahwa madrasah merupakan benteng kekuatan moral dan mental masyarakat. Bisa dibayangkan jika madrasah berhenti, bagaimana moral dan mental generasi ke depan. Madrasah pun lebih dulu lahir dari sekolah umum. Yaitu lahir pada 1906. “Kita sudah melahirkan banyak pahlawan bangsa,” ucapnya. Untuk itulah, madrasah harus tetap berdiri tegak. Tidak boleh mundur sedikitpun meski tengah dilanda masalah besar. “Saya sudah banyak menerima usul dari PGM-PGM di Jawa Barat. Apabila sampai September 2015 dana BOS Madrasah belum cair, mereka siap mengerahkan massa besar-besaran. Itulah semangat kami. Kepada Kemenag, tolong secepatnya dana BOS Madrasah dicairkan,” pinta Heri disambut tepuk tangan hadirin. Kepala Kemenag Kuningan, H Undang Munawar menyebut, tahun ini madrasah tengah berduka cita dengan belum turunnya dana BOS selama delapan bulan lebih. Tetapi, penting harus diyakini, setiap masalah ada solusi. Setiap masalah juga merupakan ujian kenaikan derajat. “Jadi, semoga setelah tahun duka cita ini, tahun depan madrasah diangkat derajatnya oleh Allah,” harap Undang. Dijelaskan bahwa titik persoalan belum cairnya dana BOS Madrasah ada pada perubahan akun dari akun 50 ke akun 52. Atau dari akun dana Bansos (Bantuan Sosial) ke akun belanja barang. Yang merubah akun sendiri adalah pemerintah. “Pertimbangannya apa, silahkan tanya ke pemerintah,” ucapnya. “Yang menjadi masalah, perubahan akun terjadi di tengah anggaran berjalan antara Maret-April 2015. Mestinya kan sebelum tahun anggaran,” tandasnya. Itulah yang membuat dana BOS Madrasah hingga kini belum cair. Perubahan tersebut membuat madrasah keteter. Sebab, tidak semua madrasah, atau sebanyak 300 madrasah, mengerti untuk merubah akun akibat persoalan sumber daya manusia. Sehingga prosesnya jadi lambat. (tat)
Ancam Kerahkan Massa Besar-besaran
Jumat 28-08-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :