BEKASI - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengakui dampak atas demontrasi Buruh Bekasi Jumat (27/01) kemarin berakibat buruk kepada kalangan investor asing. Saat ini investor dari Jepang, Korea dan Taiwan sudah menarik diri dari Indonesia. “Kejadian demo ini membuat investor yang ingin menanamkan modal di Indonesia memilih pergi,” kata Muhaimin saat melakukan negoisasi dengan perwakilan buruh di Pintu tol Cikarang Barat 3 kemarin.
Dengan menggunakan helikopter milik Polda Metro Jaya, Muhaimin berusaha menenangkan massa yang sejak pagi sudah menutup akses tol Jakarta-Cikampek. Dia pun berharap, bagi perusahaan yang mampu agar bisa melaksanakan SK Gubernur Jawa Barat No 561/Kep.1540-Bansos/2011 tentang UMK Kota/Kabupaten di Jawa Barat terkait Upah pekerja tahun 2012.
“Bagi perusahaan tidak mampu, bisa melakukan perundingan kembali dengan pihak buruh. Namun, setidaknya upah tersebut tidak dibawah UMK tahun 2011,” tambah Muhaimin. Bahkan, kata Muhaimin meski vonis PTUN Bandung terhadap gugatan UMK telah diputus dengan memenangkan Apindo, tetapi pemerintah menjamin tetap dilaksanakan. “Payung hukumnya SK baru Bupati Bekasi,” katanya Jumat 27/01 sore.
Rencananya, kata Muhaimin akan bertemu kembali dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Bupati Bekasi Sa’dudin dan pihak Apindo. Pertemuan tersebut untuk menegaskan bahwa UMK yang telah ditetapkan Gubernur dengan nilai minimum Rp1,491 juta per bulan mutlak dilaksanakan. “Saya sudah dapat kepastian hampir semua perusahaan siap melaksanakan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, ekses demonstrasi buruh yang memblokir ruas tol Jakarta-Cikampek sudah meluas. Menurutnya, ekses paling parah terhadap roda ekonomi di wilayah Jakarta bagian timur. Seluruh armada angkut industri mati, dan pengiriman barang produksi lumpuh total. “Sebaiknya dilakukan perundingan lagi mencari solusi terbaik, jangan seperti ini,” imbuhnya. Dalam aksi buruh ini, pihak Polda Metro Jaya bersama Polresta Bekasi Kabupaten, dan Polresta Bekasi Kota menerjunkan sedikitnya 3.200 petugas keamanan. (dny)