TENGAHTANI – Warga Desa Gesik, Kecamatan Tengahtani menolak perbaikan jalan dengan cara tambal sulam. Pasalnya, sudah empat tahun ini hanya dilakukan tambal sulam sehingga jalan cepat rusak lagi. Akhirnya para pekerja yang sedang melakukan perbaikan jalan pun diusir oleh warga setempat. “Kami hanya menginginkan jalan ini diaspal jangan hanya dilakukan tambal sulam. Kesannya pemerintah melakukan perbaikan di jalan poros desa ini asal-asalan, karena setiap kali diperbaiki selalu dengan cara tambal sulam,” kata Raswita, salah satu warga sekitar, Jumat (18/9). Masih dikatakan Raswita, jalan penghubung sejumlah desa di Kecamatan Tengahtani ini tidak hanya sering dilalui sepeda motor dan mobil pribadi, tapi juga angkutan umum, truk dan kendaraan pabrik. Sehingga tidak heran kondisi jalan cepat rusak dan sering terjadi kecelakaan akibat menghindari lubang. “Setiap hari ada saja yang jatuh atau kesenggol oleh mobil yang menghindari lubang, oleh karena itu saya berharap pemerintah memperbaiki jalan harus serius, jangan sembarangan,” katanya. Salah satu tokoh masyarakat setempat Abdul Manan mengungkapkan, pemerintah terkesan pilih kasih dalam memperbaiki jalan. “Warga mungkin sudah sangat kesal, karena setiap kali ada perbaikan hanya dilakukan tambal sulam yang kekuatan jalannya tidak lama,” katanya sambil menunjuk jalan yang berlubang. Pantauan Radar, batu dan pasir masih menumpuk di tepi jalan tersebut. Tidak ada satu pun pekerja yang melakukan aktivitas perbaikan jalan. Ada beberapa titik yang kerusakannya cukup parah sehingga mengganggu bagi pengguna jalan. “Sudah beberapa hari proyek perbaikan jalan ini tidak aktif, mungkin karena tempo lalu sempat adanya penolakan dari warga. Sehingga para pekerja meninggalkannya dengan alasan khawatir dengan amukan warga,” ucap Abdul Manan. (arn)
Warga Tolak Perbaikan Cara Tambal Sulam
Sabtu 19-09-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :