Ganti Rugi Petani Segera Turun

SUMBER – Ganti rugi atau kompensasi bagi para petani yang mengalami gagal panen ataupun gagal tanam akan segera turun. Dinas, Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan (Distanbunakhut) saat ini tengah mengupayakan pencairan kompensasi tersebut. Sekretaris Distanbunakhut Kabupaten Cirebon, H Muhidin mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memberikan bantuan berupa benih dan pupuk pada petani. Pasalnya Distanbunakhut Kabupaten Cirebon telah melaporkan kondisi pertanian di kabupaten Cirebon. “Sudah saya laporkan ke Pemerintah Provinsi. Dari asaran tanam seluas 44.000 hektar, yang terealisasi 38.733 hektar. Yang bisa dipanen hingga akhir Agustus baru 11.323 hektar. Pusonya 3.922 hektar, yang belum dipanen 13.676 hektar dan yang gagal tanam 5.267 hektar,” katanya Kamis (1/10). Masih dikatakan Muhidin, berdasarkan laporan yang didapatnya Dirjen di Kementerian Pertanian RI sudah mengalokasikan pupuk NPK sebanyak 100 kg pupuk urea sebanyak 150 kg serta benih padi 25 kg untuk ganti rugi per hectare. Untuki Jawa Barat, total bantuan yang diberikan sebesar Rp 5,1 miliar. “Ganti rugi tersebut berbentuk pupuk,urea dan benih padi,” sambung dia. Lebih lanjut Muhidin tidak mengetahui pasti apakah bantuan tersebut diberikan pada para petani yang gagal panen, puso atau gagal tanam. Tapi menurutnya bantuan tersebut memang sudah ada dalam Dipa anggaran diKementrian Pertanian Provinsi Jawa Barat. Rencananya bantuan itu akan diberikan sekitar pertengahan Oktober 2015. “Ya kami tidak tahu pasti, bantuan ini akan diberikan kepada para petani yang gagal tanam dan panen, akan tetapi saya memastikan bantuan itu sudah ada dalam anggarannya, tinggal kita menunggu waktunya saja,” jelasnya. Ia berharap bantuan tersebut bisa mencukupi. Bila tidak, ia khawatir terjadi kecemburuan di antara para petani. Untuk menyiasatinya bila bantuan yang diberikan sedikit, pihak Distanbunakhut terpaksa membagi rata bantuan sehingga jumlahnya lebih sedikit dari seharusnya. “Semoga saja bantuan ini bisa mencukupi untuk para petani yang membutuhkannya,” harapnya. (arn)