SMP Mu’allimin Mu’allimat Gedongan Padukan Kurikulum Umum dan Pesantren

Sabtu 10-10-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

PANGENAN - Tidak mudah sekolah bisa memadukan antara kurikulum umum dengan kurikulum berbasis pesantren. Namun hal tersebut sudah dilakukan empat tahun yang lalu oleh SMP Mu’allimin Mu’allimat Ponpes Gedongan yang memadukan kurikulum berbasis pesantren dengan kurikulum umum. SMP Mu’allimin Mu’allimat pun, Jumat pagi (9/10) mengikuti workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru. Kepala SMP Mu’allimin Mu’allimat Muhammad Najib MSi kepada Radar mengatakan bahwa pihaknya sengaja melaksanakan workshop bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi guru dan pegawai tata usaha. Dalam hal meningkatkan teknik pengajaran kurikulum dan manajemen sekolah. “Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Jumat dan Sabtu,” ujar Najib. Dalam workshop kali ini juga dihadirkan beberapa pemateri yang benar-benar berkualitas. Di antaranya Gampang Rusmanta dari pengawas SMP, Syaikhu Darmansyah dari SMK Negeri Mundu, Nano Sutarno dari pengawas SMP. Menurut Najib, SMP Mu\'allimin Mu\'allimat yang berada di kompleks Madrasah Huffadz 2 PP Gedongan ini memadukan antara kurikulum umum dari diknas dengan kurikulum pesantren. “Sehingga walaupun kita ini SMP umum tapi  ada warna dari pesantren yaitu ciri khas hafal quran. Karena lulus dari sini ditargetkan hafal Alquan lima juz,” ungkapnya. Najib menjelaskan sistem pembelajaran yang merupakan perpaduan antara pesantren dan umum ini. Pelajaran umum SMP diberikan pagi hingga siang, sedangkan yang berbasis pesantren itu belajar siang hingga malam. Mayoritas para siswa menginap di pondok pesantren. Pihaknya mengklaim SMP yang sudah memperpadukan antara kurikulum umum dengan pesantren di Kabupaten Cirebon hanya SMP Mu’allimin Mu’allimat. Sementara itu, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Sarni Wastika Saputra mengatakan bahwa dengan dilaksanakannya workshop tersebut, maka SMP Mu’allimin Mu’allimat mampu bisa mewujudkan kompetensi yang handal. Dengan harapan bisa meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di Kabupaten Cirebon sesuai standar pelayanan minimal atau lebih dari itu. “Saya ingin SMP Mu’allimin Mu’allimat tetap eksis harus terbuka terhadap inovasi-inovasi baik pemerintah maupun masyarakat, ide-ide baru pelajaran diterapkan,” ucap Sarni.(den/opl)

Tags :
Kategori :

Terkait