KUNINGAN - Kegiatan Perkemahan Pramuka Santri Mandiri (PPSM) pada 2015 merupakan pelaksanaan yang ketiga oleh pangkalan Pondok Pesantren Ainurrafiq. Kegiatan ini digelar selama empat hari, mulai Rabu (21/10) sampai Sabtu (24/10) di Bumi Perkemahan Buah Gede Desa Linggamekar Kecamatan Cilimus. Acara ini dibuka secara langsung oleh Ketua Kwarcab Kuningan, H Aang Hamid Suganda SSos. Dalam sambutannya, Aang menyampaikan selamat kepada Mabiran, Kwaran Mabigus, dan para pembina Pramuka Gudep 32047-32048 dan 32055-32056 Pondok Pesantren Ainurrafiq. “Semoga kegiatan ini dapat lebih mendorong perkembangan dan kemandirian gerakan pramuka dan untuk mempercepat keberhasilan dalam upaya pembentukan karakter kaum muda yang lebih baik, sehingga dapat menjadi warga negara yang lebih andal pada masa depan,” ucapnya. Aang juga mengajak kakak-kakak pembina pramuka Gudep Kecamatan Cigandamekar, khususnya Gudep Pondok Pesantren Ainurrafiq untuk lebih merapatkan barisan dan menyatukan gerak langkah untuk percepatan dalam pembentukan karakter kaum muda Indonesia. “Saya menghimbau untuk kiranya kita dapat secara bersama-sama meningkatan kualitas gugus depan sebagai wahana pendidikan karakter bangsa. Kami sampaikan rasa terima kasih kepada Pondok Pesantren Ainurrafiq yang telah menyelenggarakan perkemahan pramuka. Kerja sama selama ini diharapkan membawa nama baik Kuningan dan dapat memacu untuk dapat lebih membantu gerakan pramuka dalam mencapai tujuannya,” papar Aang. Sementara, Agus Sudrajat selaku ketua pelaksana PPSM III menyebutkan, moto kegiatan adalah Pramuka Pribadi Bangsaku. Tujuan dari pelaksanaan tersebut untuk meningatkan kemandirian, kedisiplinan, dan karakter para santri. Sebagai sekolah yang berbasis pesantren, kegiatan perkemahan sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan syiar Islam dan Ukhuwah Islamiyah. Era globalisasi dewasa ini, kata dia, penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi manusia tetap merupakan faktor penentu yang paling utama. Untuk itulah lewat kegiatan ini ingin membangun manusia yang memiliki karakter, serta membangun bangsa yang memiliki watak yang kuat. “Hampir setiap hari, media massa baik cetak maupun elektronik memberitakan bahwa gambaran kaum muda kita yang tawuran, perkelahian, rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang yang lebih tua, perubahan gaya hidup yang menjurus pada prilaku tidak sehat, meningkatnya prilaku merokok pada usia muda, tingginya angka putus sekolah serta sulitnya mendapatkan pekerjaan karena terbatasnya keterampilan yang dimiliki. Permasalahan ini tentu saja sangat memprihatinkan kita semua, untuk kepentingan bangsa dan negara pada masa depan,” ucapnya. Berbagai masalah atau tantangan tersebut, tambah Agus, tentu saja harus segera dapat ditanggulangi. Di sinilah menjadi pentingnya peranan gerakan pramuka sebagai lembaga non formal yang tujuan utamanya adalah untuk membentuk kaum muda yang berkarakter, menanamkan semangat kebangsaan, dan meningkatkan keterampilan. Pendidikan kepramukaan, kata dia, sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia dituntut untuk lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda. “Untuk dapat terselenggaranya berbagai program kepramukaan terutama yang terkait dengan memajukan organisasi diperlukan kemandirian pembiayaan yang hingga saat ini masih belum berhasil diwujudkan dan masih memerlukan kerja keras kita semua,” ungkapnya. Perkemahan Pramuka Santri Mandiri dihadiri juga oleh Pimpinan Pondok pesantren Ainurrafiq, Kak Mabigus SMP Islam Ainurrafiq, Kak Mabigus SMA Islam Ainurrafiq, Kapolsek Cilimus, Camat selaku Kak Mabiran Cilimus, Kepala Desa dan jajaran aparatur pemerintahan Desa Linggamekar. (ded)
Pondok Pesantren Ainurrafiq Gelar PPSM III
Sabtu 24-10-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :