Korban Naik Dua Kali Lipat

Rabu 11-08-2010,07:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

ZHOUQU - Korban tewas bencana longsor Tiongkok meningkat dua kali lipat kemarin (10/8). Total 702 meninggal dari sebelumnya 337 orang pada Senin (9/8). Sementara itu, seribu orang dilaporkan masih hilang saat tim penyelamat berupaya mencari korban yang tertimbun lumpur di Kota Zhouqu. Longsor di Provinsi Gansu menjadi parah ketika puing-puing bangunan dan pepohonan tersapu air luapan sungai. Gelombang material berat tersebut menyapu wilayah pedesaan di kaki gunung di wilayah Zhouqu. Longsor tersebut merenggut bangunan rumah dari fondasinya. Hal itu diungkapkan Tian Baozhong, direktur hubungan masyarakat Provinsi Gansu, sebagaimana dilansir Associated Press. Dilaporkan, saat para relawan menggali lumpur dengan tangan, mereka menemukan pria 52 tahun yang sudah terjebak selama lebih dari 50 jam dalam bangunan apartemen satu lantai. Liu Ma Shindan, pria itu, ditemukan dalam kondisi begitu lemah. Tapi, napasnya masih normal. Di sepanjang wilayah bencana, sejumlah jenazah terlihat dibungkus selimut dan ditambatkan kuat ke papan di pinggir jalan menunggu mobil jenazah. Para pimpinan tertinggi Komite Tetap Politburo, badan paling berpengaruh di Partai Komunis Tiongkok, kemarin siang (10/8) bertemu untuk membahas pemulihan pascabencana. \"Saat ini adalah saat kritis bagi pemulihan bencana dan penyelamatan. Kita harus memberikan perlindungan terbaik terhadap nyawa dan harta benda rakyat,\" tulis pernyataan resmi setelah pertemuan tersebut. Pemerintah menyatakan, 1.045 orang dinyatakan hilang dan sekitar 45 ribu penduduk dievakuasi. Belum diketahui berapa orang yang hilang dalam kondisi kritis atau hanya kehilangan kontak dengan keluarga mereka. Saat ini, para pekerja tengah berupaya mengembalikan jaringan komunikasi di wilayah tersebut. Menurut Badan Meteorologi Tiongkok, hujan diprediksi masih akan turun di wilayah Gansu tiga hari ke depan. Saat ini, bantuan berupa selimut, makanan, dan air minum sedang dikirimkan ke wilayah terisolasi. Rombongan bantuan tersebut membuat kemacetan menuju wilayah bencana. Banjir di Tiongkok telah menewaskan 1.800 orang tahun ini dan mengakibatkan kerugian hingga miliaran dolar di 28 provinsi bencana. Sementara itu, tim penyelamat juga bekerja keras menyelamatkan 18 pekerja tambang yang terjebak di bawah tanah setelah banjir menggenangi tempat kerja mereka di Provinsi Jilin, Timur Laut Tiongkok. Kecelakaan kerja di tambang batu bara Hongyuan terjadi kemarin pagi (10/8) saat para pekerja menemukan alat-alat mereka terendam air setelah hujan deras yang turun sehari sebelumnya. Saat akan mengevakuasi peralatan mereka itulah, air bah datang dan situasi tidak dapat dikendalikan. Tim penyelamat memompa air dari dalam tambang dengan sangat hati-hati. Sebab, lokasinya berada di dataran rendah di bawah Sungai Daluoquangou. Hujan yang terus turun dikhawatirkan membuat sungai meluap. \"Waktunya sangat mepet. Karena itu, kami harus bekerja cepat, tapi tetap berhati-hati,\" ujar Zhang Dejun, juru bicara pemerintah Kota Tonghua, seperti dikutip kantor berita Xinhua. (cak/c5/dos)

Tags :
Kategori :

Terkait