Soal Pelabuhan di Gebang; Sunjaya Bilang Setuju, Gotas Minta Dikaji Lagi

Senin 14-03-2016,08:59 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SUMBER- Berbeda dengan pendapat Bupati Cirebon, Sunjaya Poerwadisastra yang langsung setuju pembangunan pelabuhan batubara di Kec Gebang, Wakil Bupati Cirebon, Drs H Tasyia Soemadi, mencoba bersikap bijak. \"Kami mungkin kurang sosialisasi sehingga mereka kurang menerima informasi terkait kegunaan pelabuhan batubara. Kalau kita lihat, masyarakat Gebang harusnya mendukung karena nanti akan berdampak secara multiplier terhadap ekonomi dan penghasilan masyarakat sana,\" jelas Gotas kepada Radar, belum lama ini. Politisi PDIP itu mengaku pelabuhan batubara kemungkinan besar akan memiliki dampak terhadap masyarakat sekitar. Maka dari itu, Pemkab Cirebon pun memilih untuk mengkaji secara mendalam mengenai analisis dampak lingkungan (Amdal) pembangunan Pelabuhan Cirebon. Adanya kajian Amdal ini, disebut Gotas akan meminimalisir dampak dan resistensi masyarakat atas rencana pelabuhan batubara. Kajian Amdal nanti harus benar-benar disiapkan dan disosialisasikan dengan masyarakat. Sehingga keberadaannya bisa diterima. \"Tapi kalau ada perusahaan yang merugikan masyarakat, saya juga tidak mau. Bila perlu kami tolak di depan bersama masyarakat. Kami juga akan pasang badan,\" kilahnya. Maka dari itu, lanjut Gotas, sebelum dilakukan pembangunan pelabuhan batu bara, dinas terkait harus menyiapkan kajian dan analisis yang tepat. \"Yang seharusnya kan begitu, akan tetapi kalau memang nanti ada kekeliruan mohon dimaklum karena aparat kami juga terbatas khususnya yang menangani Amdal ini,\" ucapnya. Yang terpenting saat ini, kata Gotas, adalah sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat terkait rencana pembangunan pelabuhan batu bara tersebut. \"Butuh waktu untuk sosialisasi agar masyarakat paham kaitannya apa itu pelabuhan batu bara di Gebang. Malahan seharusnya masyarakat bisa mendukung karena akan memberikan dampak secara ekonomi dan penghasilan bagi masyarakat,\" tuntasnya. Sementara, Manager Pengelola Sumber Daya Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat, Muhammad Hendarsah mengatakan penggunaan batubara berdampak langsung terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Ia pun meminta agar pemerintah memberlakukan regulasi yang ketat bagi pelabuhan dan stockpile batu bara. \"Saya rasa industri di Indonesia harus bisa mengalihkan pengunaan batubara kepada energi yang lebih ramah lingkungan, kebijakan pemerintah juga harus mendorong agar penggunaan batu bara dikurangi,\" tukasnya. Pria yang akrab disapa Ogi ini menjelaskan batu bara bisa mematikan tanaman dan lahan produktif di sekitarnya. \"Tanah juga bisa rusak bila terkena terus batu bara,\" ucapnya. Selain itu, risiko kesehatan juga terlalu tinggi. Debu batu bara terutama yang dihaluskan sangat berpotensi terhirup oleh manusia. Ancaman risiko penyakit kanker pun bisa saja terjadi. Tak hanya itu, debu juga membuat kesehatan mata, pernafasan serta kulit ikut terganggu. \"Dulu Amerika cukup besar menggunakan batu bara, tetapi sekarang sudah mulai dikurangi. Ini juga yang harus diterapkan di Indonesia,\" imbuhnya. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait