[Ana-ana Bae] Sudah Ada Rumah Sakit Khusus Tanaman

Jumat 01-04-2016,09:54 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN – Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon membuat terobosan unik. Namanya klinik tanaman. Seperti halnya rumah sakit, tanaman yang kurang sehat, terbuang dan tidak bernilai, dirawat agar subur dan kembali ditanam. Hebatnya, klinik pembibitan ini tidak menggunakan APBD. “Kami melakukan inovasi agar penambahan RTH (Ruang Terbuka Hijau) tidak harus menunggu APBD,” ucap Kepala Bidang Pertamanan DKP Kota Cirebon, Abing Rijadi ST, kepada Radar. Di klinik ini, juga ada aktivitas pembibitan. Bahannya dari pohon dan biji yang terbuang. Banyak diantaranya pohon yang hampir mati, dirawat sampai sehat lagi. Untuk biji yang jatuh dari pohon di tepi jalan, ditanam agar bisa ditanam kembali. Selain untuk penambahan RTH, bibit pohon hasil dari klinik Bidang Pertamanan DKP itu banyak dimanfaatkan mahasiswa maupun masyarakat luas untuk ditanam di berbagai lokasi. Karena tidak menggunakan dana APBD, bahan pembibitan berasal dari biji yang terbuang, batang bekas pohon yang dipotong dengan pencangkokan, stek, tanaman yang mau mati. Semua bahan pembibitan tersebut dikarantina. Ada puluhan jenis pohon yang telah melalui tahap pembibitan. Diantaranya mahoni, ketapang, bogenvil dan trembesi. Ke depan, pihaknya telah mengusulkan ada green house untuk rumah pembibitan agar lebih maksimal dalam pengaturan suhu. Selama ini, pembibitan dilakukan dengan ruangan terbuka dan harus rutin disiram. Dengan green house, pohon lebih stabil sepanjang tahun. “Pembibitan itu sensitif. Kalau tidak disiram rutin, suhu kurang, bisa mati. Penyinaran harus sesuai. Ini pentingnya green house,” terangnya. Tanaman merupakan makhluk hidup. Karena itu, tanaman harus dijaga dan dirawat dengan baik saat sakit maupun pertumbuhan dari kecil sampai besar. Semua tahapan proses yang ada, tukas Abing Rijadi, harus steril dari berbagai persoalan. Tidak hanya itu, pembibitan dapat menjadi rujukan sekolah untuk belajar mengelola taman. Sekaligus, menyampaikan cara-cara efektif dan efisien terkait pembibitan. “Sudah ada sekolah yang berkunjung dan belajar. Kami siap dipanggil sekolah untuk berbagi ilmu,” katanya. Kepala DKP Kota Cirebon, Taufan Bharata SSos menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan untuk menambah luasan RTH. Inovasi bidang pembibitan dan langkah progresif lainnya terus dilakukan. Selama ini, DKP sangat sering menanam pohon sebagai wujud penghijauan. Namun, banyak pula diantara pohon tersebut yang dirusak dan mati. Karena itu, alumni IPDN itu berpesan agar seluruh elemen masyarakat menjaga tanaman yang ada di sepanjang jalan maupun taman. Tidak hanya itu, seluruh elemen masyarakat dapat membantu program Pemkot Cirebon dalam menambah luasan RTH dan penghijauan, dengan berpartisipasi aktif menanam pohon di sekitar rumahnya. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait