Tempat Buang Sampah akan Pindah ke Gemulung

Rabu 13-04-2016,09:56 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SUMBER - Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon tengah membidik lokasi bekas galian di Gemulung untuk dijadikan TPA pengganti Gunung Santri. Saat ini menurut DCKTR, baik komisi III maupun Pemkab Cirebon setuju dengan lokasi TPA di Gemulung. Kepala DCKTR Kabupaten Cirebon, Sugeng Raharjo mengatakan, pihaknya sudah membidik lokasi di Gemulung sebagai lokasi yang sangat tepat untuk dijadikan sebuah TPA. “Itu kita tinjau. Itu punyanya masyarakat bekas galian C. Itu kedalamannya 10 meter. Jadi sudah koordinasi dengan tingkat OPD, Bappeda, kemudian di komisi III juga setuju. Dan lokasinya jauh,” ujar Sugeng. Menurutnya, lokasi di Gemulung memang sangat cocok dan bisa bertahan hingga puluhan tahun untuk dijadikan TPA. “Jadi alangkah pasnya kalau Pemkab dan DPRD menyetujui anggaran untuk pembebasan lahan tersebut. Itu puluhan tahun bisa aman. Kan itu kondisinya sudah cekung, kemudian juga jalan menuju lokasi itu sudah keras. Jadi, kalau untuk pembebasan tidak ada kendala,” ujar Sugeng. Ketika ditanya apakah dengan bermasalahnya TPA Gunung Santri maka akan berpengaruh pada sampah di Kabupaten Cirebon, Sugeng pun menegaskan tidak ada masalah. Karena masih terdapat dua TPA lagi yang masih aktif. “Tidak ada masalah, kita kan punya tiga TPA. Kita bagi ke Ciledug dan Ciawi Japura, sambil menunggu proses TPA regional,” ungkapnya. Sugeng membeberkan, baik dari DPRD maupun OPD pendukung, sangat setuju dengan adanya TPA di Gemulung. Dan pembebasan lahan sebanyak 10 hektare tersebut, ditargetkan pada anggaran perubahan. “Kalau kita koordinasi dengan komisi III, itu kepinginnya komisi III itu siap dukung di anggaran perubahan saja, saya bersyukur. Saya rapat di tingkat OPD juga dari asisten ekonomi pembangunan, Bappeda juga mendukung. Karena ini sudah merupakan kebutuhan, sampah itu tidak pernah tidur. Semakin banyak acara semakin banyak sampah,” jelasnya. Menurut Sugeng, Kabupaten Cirebon belum mempunyai TPA yang tanahnya milik pemkab, sehingga tentunya akan sangat menyulitkan bantuan untuk pembangunan TPA. “Dari tiga TPA, inikan belum punya tanah yang milik pemda. Kalau sudah milik pemda itu bantuan akan gampang dari provinsi. Baik kendaraan operasionalnya, kita tidak bisa mendapat bantuan operasional tambahan, karena ini tanahnya bukan milik pemda,” katanya. Sugeng menjelaskan, setiap hari Kabupaten Cirebon mengumpulkan sampah sebanyak 350 meter kubik dari tiga TPA. Tapi paling banyak dua pertiga itu di Gunung Santri. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait