CIREBON - Aksi petugas pemadam kebakaran (damkar) dinilai lambat menangani Pasar Pasalaran, Kecamatan Weru, saat dilumat api, Sabtu (14/5). Sehingga tidak banyak barang berharga yang bisa diselamatkan. Pasalnya, pos damkar hanya bersebrangan dan berjarak beberapa meter saja dari Pasar Pasalaran atau yang dikenal Pasar Plered itu. Tepatnya di samping Polsek Weru. Meski jumlah damkar yang dikerahkan hingga 18 mobil plus satu unit watercanon milik polisi. Jumlah tersebut dibantu dari Damkar Kota Cirebon. Tapi, api sudah terlanjur membesar. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Radar, keterlambatan damkar memadamkan kobaran api itu, lantaran air di dalam mobil dalam keadaan kosong. Alhasil, kobaran api makin membesar. Diduga, sumber api akibat korsleting listrik kios sebelah timur Pasar Pasalaran. Selang 30 menit, tiga mobil damkar datang untuk menjinakkan api. Sayangnya, petugas damkar kesulitan menjinakkan api. Karena kobaran api makin besar ke arah tengah, dan bagian barat pasar. Keterlambatan petugas damkar membuat para pedagang meradang. Mobil damkar yang tengah melintas pun sempat dilempar tiga botol minuman. “Kejadian kebakaran habis magrib. Jadi, semua barang-barang dagangan belum bisa diselamatkan, mengingat api sudah membesar,” ujar pedagang emas di Pasar Pasalaran Hj Nining (40) kepada Radar tadi malam. Dia mengaku, belum mengetahui berapa kerugian akibat kebakaran ini. Sebab, belum dihitung secara keseluruhan. “Kejadian ini begitu mendadak. Api cepat membesar karena kios toko emas tepat berada di bagian timur pasar. Sementara kebakaran dari arah timur,” tutur dia sambil terengah menyika air mata. (sam)
Pos Damkar Bersebrangan tapi Pemadaman Pasar Pasalaran Lambat
Minggu 15-05-2016,05:05 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :