Pemerintah Diminta Selamatkan Genting Jatiwangi

Minggu 29-05-2016,15:40 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA - Merosotnya produksi genting Jatiwangi akhir-akhir ini, yang  mengancam terjadinya kebangkrutan industri genteng di Kecamatan Majalengka mendapatkan reaksi dari pengusaha asal Jatiwangi, Drs H Tete Sukarsa MH. Menurutnya, industri genteng Jatiwangi kini dalam kondisi darurat dan terancam kebangkrutan. Karena itu, saatnya pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi dan pemkab untuk turun tangan menyelamatkan industri pabrik genting yang cukup terkenal di tanah air dan menjadi icon Kabupaten Majalengka tersebut. Dikatakan H Tete, selama ini industri genting tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, tanpa ada banyak bantuan dari pemerintah. Padahal saat ini pabrik genteng dalam kondisi terpuruk akibat  merosotnya permintaan dari konsumen. \"Pemerintah mestinya turun tangan dengan kebijakannya untuk menyelamatkan industri genting dari kebangkrutan, jangan hanya pemerintah turun ke industri genting ketika butuh dengan retribusinya saja,\" tandas mantan ketua  DPD PAN Kabupaten Majalengka ini. Dia mencontohkan, pembangunan Pasar Ciborelang Kecamatan Jatiwangi, yang kabarnya tidak menggunakan genting untuk atapnya, tapi produk lain yang lebih ringan, padahal pemerintah bisa membuat kebijakan agar pasar tersebut menggunakan genting Jatiwangi. Menurut dia, genting merupakan prodak atap bangunan yang paling baik dan nyaman dibandingkan dengan produk yang banyak muncul saat ini. Selain tahan lama hingga puluhan tahun, genting dengan bahan baku tanah liat lebih dingin dan lebih sehat.  Karena itu, ketika dirinya membangun belasan bangunan, dirinya selalu menggunakan genting Jatiwangi untuk atapnya. \"Ketika saya ke Lombok, mereka sangat kenal dan memuji atap genting Jatiwangi  yang memiliki kualitas sangat baik. Karena itu patut dipertahankan dan diselamatkan keberadaan industri genteng tersebut,\" tandas Tete. Dia menilai, keberadaan asosiasi Pengusaha Genteng Jatiwangi (Apegja) saat ini sepertinya sudah tidak berdaya untuk membangkitkan industri genting, karena itulah perlunya peran dari pemerintah untuk menyelamatkan keberadaan industri genteng tersebut. Sebelumnya, Ketua  Dewan Pensihat Apegja yang juga pemilik PG MR Putra, H Iwan Bambang Siswanto mengakui kalau industri genteng Jatiwangi mengalami penurunan produksi hingga 80 persen. (ara)

Tags :
Kategori :

Terkait