Cuaca Buruk, Nelayan Nyaris Terseret Ombak Besar

Kamis 16-06-2016,16:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

LEMAHWUNGKUK – Cuaca buruk yang tiba-tiba menerpa Kota Cirebon dan sekitarnya, Rabu (15/6), nyaris membuat Sura (40) dan sejumlah nelayan lain nyaris celaka. Pagi-pagi sekali saat Sura menunju tengah laut, cuaca masih cukup bersahabat. Mendadak langit mendung dan angin bertiup kencang. Tak sempat menuju daratan, Sura dan beberapa nelayan mengaku sempat terjebak di tengah laut. \"Kami menunggu sampai cuaca membaik,\" tutur Sura, saat ditemui Radar di kediamannya. Sura yang tengah memperbaiki jaring mengungkapkan, angin kencang yang terjadi di perairan Cirebon membuat nelayan sulit mengendalikan kapal. Kondisi itu diperparah dengan tingginya gelombang dan pasang air laut. Beruntung ketika hujan angin mulai datang, kapalnya berada dekat sebuah tongkang. Kapal tongkang tersebut dijadikan tempat berlindung sementara. “Kalau tidak ada tongkang ya bisa kebawa ombak. Ombaknya besar kali,\" katanya. Menurut dia, cuaca buruk dan air pasang laut menghambat aktivitas nelayan. Bahkan di sore hari air laut bisa meluap hingga ke jalanan. \"Kali aja sampai meluber, airnya rata sama jalan kalau sore,\" ungkapnya. Gelombang pasang yang terjadi sepekan terakhir di pesisir utara Cirebon, membuat nelayan takut melaut. Nelayan Kampung Pesisir, Suwari (50) mengatakan, cuaca buruk awalnya hanya terjadi di tengah laut. Tapi, mulai Rabu (15/6) cuaca buruk juga dirasakan di kawasan pantai. \"Puncaknya hari ini (kemarin,red) ombak dan angin kencang menghantam kapal-kapal nelayan,\" ujar Suwari. Kondisi itu membuat sebagian besar nelayan memilih beristirahat sambil memperbaiki jaring di pinggir pantai. Pantauan Radar di Kampung Pesisir Cirebon, puluhan kapal tertambat di pinggir pantai. Didi (45) nelayan lainnya mengaku tak mau ambil risiko berlayar di tengah kondisi cuaca buruk. \"Daripada nyawa jadi taruhannya, lebih baik rehat dulu seperti yang lain,\" ucapnya. Menurut Didi, kalaupun ada nelayan yang melaut mereka tak berani sampai ke tengah. Biasanya para nelayan hanya mencari ikan bebera kilometer saja dari bibir pantai. Paling jauh di bawah empat kilometer dari bibir pantai. “Nelayan seperti kami peralatannya sederhana, tidak memungkinkan di kondisi seperti sekarang ini melaut,\" pungkasnya. (mik)  

Tags :
Kategori :

Terkait