9 Jurnalis Tiongkok Tersihir Keindahan Labuan Bajo

Kamis 16-06-2016,21:25 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

LABUAN BAJO, NTT - Hampir mirip dengan  Gwyneth Paltrow, artis peraih Oscar yang mengaku kagum dengan Labuan Bajo saat diwawancara Shivani Vora, wartawan New York Times, April 2016 silam. Jurnalis-jurnalis asal Negeri Panda yang mengikuti famtrip kali ini juga merasakan sensasi yang sama, begitu menyaksikan binatang purba komodo di habitat aslinya.

Selain komodo, kura-kura laut dalam jumlah besar, terumbu karang yang berwarna-warni hingga beragam kuliner lezat Nusantara, juga ikut dinikmati. Semua sensasi tadi, dirasakan oleh sembilan jurnalis Tiongkok saat pada familiarization trip yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ke Jakarta dan Labuan Bajo, 7-12 Juni 2016. Dari media elektronik, ada Jiangsu satellite TV, Zhejiang satellite TV, CBN, Wuhan satellite TV, Hunan satellite TV dan Guangzhou TV Station yang ikut serta dalam fam trip itu. Selain itu, ada juga jurnalis National Business Daily, China Business Journal dan Zheijang Sport Newspaper.

Apa yang pernah disampaikan Menpar Arief Yahya di ruang rapat lantai 16, saat berkunjung ke Gedung Sapta Pesona lalu benar. Bahkan lebih hebat dari yang pernah diceritakan menpar saat itu. Lebih eksotik, jernih, hangat, dan keindahan bawah lautnya memang tidak ada bandingannya, selain di wilayah Indonesia.

\"CNN International menempatkan Labuan Bajo sebagai tempat snorkeling terbaik kedua di dunia. Saya tidak menyesal dengan hasil itu. Karena nomor satunya Raja Ampat, sama-sama Indonesia. Keduanya mengalahkan kepulauan Galapagos di Pacific Selatan,\" kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata,

“Media punya kekuatan yang sangat dahsyat. Dan khusus tahun 2016, untuk pertama kalinya kami targetkan wisman Tiongkok di posisi nomor satu,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, Rabu (15/6).

Soal ini, Pitana mengaku sangat pede bisa mencapai target yang dipancang. Maklum, orang Tiongkok itu sangat dengan wisata bahari. “Kebetulan tujuh dari 10 destinasi prioritas adalah wisata bahari. Jadi ya sekalian saja kami giring ke salah satu destinasi prioritasseperti Laban Bajo. Responnya sangat bagus. Umumnya mengaku sangat terpesona dengan keindahan Labuan Bajo,” tambah Pitana.

Strategi mendatangkan jurnalis Tiongkok itu diyakini  Pitana bisa mempermulus jalan untuk mendatangkan wisatawan Tiongkok dalam jumlah yang banyak. Dari data UNWTO, di 2015 ada 120 juta orang Tiongkok yang berwisata di dunia. Artinya, peluang pasarnya masih sangat terbuka lebar. “Saat berita soal Labuan Bajo diekspos di Tiongkok, warga sana akan semakin paham, bahwa Indonesia tengah membangun 10 Bali baru. Ada Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo - Tengger - Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai. Itu kelas dunia semua,” urainya.

Anggota Percepatan Pembangunan Destinasi Unggulan wilayah Labuan Bajo dan Flores, Shana Fatina yang didampingi Ketua Pokja 10 Destinasi Hiramsyah Sambudhy Thaib langsung mengapresiasi strategi Kemenpar. Bagi Shana dan Hiramsyah, kehadiran sembilan jurnalis Tiongkok tadi memiliki efektivitas yang sangat baik untuk berpromosi wisata.

“Kebetulan saya ikut mendampingi perjalanan famtrip 7-12 Juni silam. Hasil dari perjalanan mereka ke Indonesia ini akan diaplikasikan menjadi sebuah tayangan di Tiongkok. Cara ini membuat kita lebih mudah menjaring turis asal Tiongkok karena lebih langsung mengena ke sasaran,” ungkap Anggota Percepatan Pembangunan Destinasi Unggulan wilayah Labuan Bajo dan Flores, Shana Fatina yang didampingi Ketua Pokja 10 Destinasi Hiramsyah Sambudhy Thaib.

Sebetulnya tak hanya Labuan Bajo saja yang dikunjungi sembilan jurnalis Tiongkok tadi. Dari paparan Shana, Jakarta juga ikut menjadi sorotan publikasi. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi salah satu obyek wisata yang diminati lantaran jurnalis-jurnalis tadi ingin mengetahui budaya Nusantara.

“Budaya Indonesia dianggap sangat menarik. Sangat beragam. Masing-masing daerah dinilai punya karakter sendiri. Punya kombinasi alam dan budaya tersendiri. Diversity itulah yang membuat jurnalis-jurnalis Tiongkok terkesima. Karenanya tiap anjungan daerah dieksplorasi uniqueness-nya,” beber Shana.

Eksposure liputan Jakarta dilakoni sembilan jurnalis Negeri Tirai Bambu selama dua hari. Setelah itu, agendanya dilanjutkan dengan menjelajah Labuan Bajo, salah satu kawasan yang sudah ditetapkan ke dalam 10 destinasi prioritas. “Di Labuan Bajo, para jurnalis diajak berwisata cruise dengan kapal Phinisi Sea Safari VII. Mereka sangat antusias menyaksikan secara langsung Komodo yang merupakan satu-satunya hewan prasejarah yang masih hidup hingga saat ini,” terang Shana.

Selain itu, seluruh peserta juga berkesempatan melakukan wawancara dengan para ranger. Dan saat malam hari, peserta bermalam di atas kapal yang sandar di sekitar Pulau Kalong. “Seluruh peserta juga kami ajak mengunjungi Pulau Padar, Pulau Lasa serta Pink Beach untuk melakukan sejumlah kegiatan air seperti diving dan snorkeling sebelum harus mengakhiri perjalanan mereka di Denpasar. Jadi petualangannya mirip-mirip seperti aktris Gwyneth Paltrow saat ke Indonesia. Sensasi melihat komodo, kura-kura dalam jumah besar, sampai beragam terumbu karang, semuanya dapat. Hasil liputannya akan langsung dipublikasikan di Tiongkok,” pungkas Shana.

Tahun ini, Kemenpar menargetkan kunjungan 2,1 juta wisatawan asal Tiongkok. Tiongkok di sini maksudnya Greater China yaitu Tiongkok, Taiwan, dan Hong Kong. Rinciannya, target kunjungan wisatawan asal Tiongkok 1,7 juta orang, Taiwan 275.000 orang, dan Hongkong 125.000 orang.(rls)

Tags :
Kategori :

Terkait