Menyatu dengan Alam, Suku Dayak Losarang Jalani Ritual Berendam

Jumat 24-06-2016,11:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU - Ada pemandangan menarik di kali kecil Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Kamis (23/6) malam. Sebanyak 10 pria yang hanya mengenakan celana hitam dan putih berendam. Ke-10 orang itu adalah warga Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu yang sedang melakukan tradisi rendeman. Mereka lakukan mulai tengah malam. Saat angin malam mulai menusuk tulang, hingga pagi hari. Setiap warga yang lebih dikenal Suku Dayak Losarang itu memang diwajibkan berendem selama empat bulan berturut-turut dalam satu tahun. Tujuannya, agar mereka menyatu dengan alam. Warga Suku Dayak Losarang termasuk warga yang ramah dan anti kekerasan. Warga Suku Dayak Losarang begitu membumi dan sangat memerhatikan alam. Mereka memegang prinsip belajar dari alam dan bersinergi dengan bumi. Karena itulah, mereka termasuk kaum vegetarian, dan sangat anti menyakiti atau membunuh binatang. Ritual rendeman sendiri dilakukan untuk lebih membumi dan berharmonisasi dengan alam. Saat melakukan rendeman, warga juga harus melengkapinya dengan berjemur di tengah terik matahari pada siang hari. “Jadi rendeman ini empat bulan berturut-turut. Setiap pukul 12.00 malam hingga jam 06.00 pagi mereka harus berendam di kali sekitar, dan siang hari sekitar pukul 11.00 hingga 14.00 siang mereka harus berjemur,” tutur Gembol, warga Suku Dayak Losarang. (kmg)

Tags :
Kategori :

Terkait