JAKARTA - Uji laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksin palsu akhirnya selesai tadi malam. Hasilnya, ditemukan beragam jenis vaksin palsu di pasaran. Namun, sampai tadi malam belum ditemukan bahan berbahaya di beragam jenis vaksin palsu itu. Pelaksana tugas Kepala BPOM Bahdar Johan menuturkan, untuk sementara ditemukan dua sampel yang isinya berbeda dari yang ditulis di label. Ada yang vaksin tetanus dan diphteri, tapi isinya vaksin hepatitis. Lalu, ada pula yang dikemas sebagai vaksin tetanus namun isinya air. Sampel ini ditemukan di sarana kesehatan di Serang, Banten. \"Yang tidak sama dengan label, pasti palsu,\" ujar Bahdar di kantor BPOM, Jumat (1/7). Selain itu, pihaknya juga berhasil mengidentifikasi vaksin oplosan. Vaksin itu diketahui mengandung isi sesuai label, namun konsentrasinya rendah. Untuk kasus itu, ditemukan di sarana berbeda dengan dua vaksin sebelumnya. ”Ada kemungkinan itu oplosan. Artinya satu yang asli diencerkan jadi beberapa botol. Itu yang sedang kita dalami konsentrasi dan potensinya apa masih sama,” tuturnya. Bahdar mengaku bersyukur, hingga saat ini tidak ada bahan berbahaya yang ditemukan dalam kandungan vaksin yang diperoleh dari sumber tidak resmi itu. Meski begitu, dia menegaskan bahwa pengawasan hingga saat ini masih terus berlanjut di 32 provinsi di Indonesia, sesuai dengan cakupan pengawasan Balai Besar/Balai POM. (JPG)
Hasil Uji Lab Vaksin Palsu, Belum Ditemukan Bahan Berbahaya
Sabtu 02-07-2016,08:15 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :